trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Rabu, 27 November 2013

Maharah Istima'



A.     Pengertian Istima’
Kata menyima’ sudah akrab di telinga setiap orang. Namun banyak orang yang salah mengartikan menyima’. Menurut  sebagian orang menyimak sama dengan kata mendengar dan mendengarkan.

Mendengar yang dimaksud bukan hanya sekedar mendengarkan menggunakan telinga, akan tetapi juga melibatkan memori dan ingatan. Dalam hal ini, saat kita mendengar, pikiran yang dapat difungsikan untuk dapat menyimak dari apa yang kita dengar agar mendapatkan manfaatnya. Kegiatan istima’ ini juga harus dapat menangkap arti yang tersurat dan tersirat. Kegiatan menyimak yang demikian lazim disebut dengan istima’.

Abdul Majid Sayyid Ahmad mendefinisikan istima’ sebagai berikut:
الاستماع هو عملية انصات الى الرموز المنطوقة ثم تفسيرها
Artinya: “ proses mendengarkan dengan serius (insht) kode-kode bahasa yang diucapkan kemudian menafsirkannya “.

Jadi, istima’ adalah proses mendengarkan yang juga melibatkan memori dan ingatan seseorang. Dan seseorang tersebut dituntut untuk menangkap arti yang ada didalamnya, baik makna tersebut tersurat maupun tersirat.

B.     Aspek dan Model Pembelajaran Bahasa Arab
Abdul Kholiq (1989) membagi tes kemampuan mendengar menjadi sua bagian, yaitu: tes bunyi bahasa (ikhtibar al ashwat) dan tes memahami teks yang di dengar (fahm al masmu’). Ada beberapa bentuk tes yang digunakan dalam mengukur maharah istima’ antara lain:
a.    Mendnegar dan membaca 9al-istima’ wa al-qira’ah)
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang didengarkan dengan memilih salah satu jawaban yang ia baca pada lembar jawaban. Speprti sontoh berikut ini:
Guru membacakan pertanyaan berikut:
يتبادل المسلمون التهاني في الأعياد: هذه العبارة تعنى . . .
Pertanyaan tersebut tidak tertulis di lembar jawaban siswa, namun hanya diucapkan oleh guru kemudian siswa diminta untuk mendengar dan membacanya lalu menjwabnya.
·       يهنئ مسلمون كل منهم الاخر
·       يساعد المسلم أخاه المسلم
·       يلقي المسلم على اخية المسلم التحية

b.    Dikte dan mendengarkan (al-imla wa al-istima’)
Siswa diminta untuk mendnegarkan sebuah teks berbahasa arab, kemudian didektekan dua atau satu kali pengulangan dan siswa diminta untuk menulis apa yang ia dengar. Teks yang didektekkan bisa diambil dari ayat-ayat al-Qur’an atau dari teks lain yang berbahasa Arab yang sesuai dengan materi yang diujikan.

c.    Menyimak dan ingatan (al-istima’ wa al-dzakirah)
Siswa di minta untuk mendengarkan sebuah teks yang dibacakan oleh guru melalui tape kemudian siswa diminta untuk menulis kembali teks tersebut dnegan menggunakan redaksi atau bahasa siswa. Seperti contoh:
استمع هذه الفقرة تحت الموضوع نزول القران ثم ضع علامة صواب أو خظأ
نزل القران في اليلة القدر . . . . .
نزل القران في أول رمضان. . . . .
ليلة القدر خير من الف يوم. . . . . .
ليلة القدر في بداية رمضان. . . . . .
ليس الناس فيحاجة الى ليلة القدر. . . .

d.   Mengidentifikasi bunyi
Siswa diminta untuk mendengarkan dan mengidentifikasi bunyi bahasa tertentu yang ditentukan, seperti berikut ini:
استمع ثم اقرأ:
في سبيل الله شاهد عدل
في سبيل الحق شاهد حق
في سبيل الإسلام شاهد زور

e.    Membedakan bunyi yang mirip
Siswa diminta untuk mendengarkan rangkaian kalimat atau paragraph kemudian sisiwa diminta untuk membedakan dua kata atau lebih yang memiliki bunyi yang mirip, seperti berikut:
استمع ثم قل متشابه أو مختلف:
حامد                                  حامد:
خبير                                  حبير:
يوم                                    نوم:
عيب                                  غيب:
ناعب                                 تاعب:

f.     Mengungkapkan kembali
Siswa diminta untuk mendengarkan teks tertentu, kemudia diminta mengungkapkan kembali apa yang telah diperdengarkan dengan bahasa mereka sendiri, seperti:
اكتب العبارة التى تسمعها:
1.    ...........................
2.    ...........................
3.    ...........................

Dari contoh tes pengukuran maharah istima’ bahasa Arab di atas yang sering digunakan adalah jenis mendengarkan teks;baik berupa teks narasi atau teks dialog, kemudia siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang akan mengukur kemampuan memahami teks yang didengarkannya.


C.     Teknik Pembelajaran Istima’
Pembelajaran menyimak ada dua macam, yaitu:
1.    Mendengar intensif. Caranya sama dengan membaca intensif, dan bertujuan untuk melatih siswa mendengarkan beberapa unsure bahasa. Sebagai bagian dari program bahasa Arab, juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menyerap isi teks yang di dengar secara langsung. Mendnegar secara intensif ini harus dilakukan di bawah pengawasan guru secara langsung.
2.    Mendengar secara luas bertujuan untuk mendengarkan kamebali materi yang sudah disampaikan guru kepada siswa, tapi dalam bentuk baru atau model baru yang berkaitan dengan kosakata atau struktur yang belum dikuasai oleh siswa.

Teknik yang dipakai dalam pembelajaran menyimak ada beberapa macam, antara lain:
a)    Menyimak lagu
Tujuannya adalah siswa dapat memahami dan memaknai teks yang dinyanyikan dnegan cepat, cermat dan tepat. Siswa mendnegarkan lagu yang diputar sambil memahami makna lagu tersebut.
b)   Menyimak berita
Siswa mendengarkan radio / TV, tujuannya adalah siswa dapat memahami dam memaknai berita dengan cermat.
c)    Menyimak pidato
Siswa mampu mendnegarkan pidato baik secara langsung maupun kaset. Konsentrasi siswa tetap utuh walupun dalam waktu yang lama.
d)   Menyimak debat
Siswa dapat menyimak sebuah perdebatan yang ditunjukkan melalui penyimpulan kelompok mana yang paling bagus penampilannya ditinjau dari kedalaman isi, keruntutan bahasa dan tingkat komunikatifnya.
e)    Menyimak iklan
Siswa dapat memilih iklan yang mereka senangi berdasarkan pemahaman teks iklan TV atau radio dengan tepat, cermat dan cepat.
f)    Menyimak informasi di stasiun/pelabuhan/bandara/terminal
Siswa dapat memahami maksud informasi lisan ditempat umum dnegan cepat, cermat dan tepat.
g)   Menyimak cerita
Siswa mendengarkan cerita yang diputar, sehingga dapat memaknai isi cerita dnegan tepat dan cermat.
h)   Menyimak keluh kesah
Siswa dapat memberikan saran atau solusi tentang keluh kesah teman atau orang lain secara cermat dan tepat setelah mendengarkan keluh kesah teman yang lain.
i)     Menyimak berantai
Siswa mendnegarkan informasi yang disampaikan teman kemudian menyampaikan informasi yang didengarnya kepada sebelahnya secara berantai atau kelompok.


SUMBER:
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Satra. Surabaya: SIC.
H. Ahmad Izzan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.
Abdul Hamid. 2010. Mengukur Kemampuan Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press.
Abdur Rahman Bin Ibrahim Fauzan. 1428H. durus al-daurao al-Tadribiyah Limu-‘alimi lighah al-arabiyah lighoiri nathiqina Biha. I’dad mauqiq ruhul islam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar