trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Sabtu, 03 Agustus 2013

Mengukur Maharah Qiraah



A.     Pengertian Qiraah

Kata Qira’ah berasal dari akar kata  qoro’a-yaqro’u, qiro’atan yang artinya membaca, bacaan. Secara  bahasa, kata ini berasal dari ayat pertama dari salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, yakni iqro. Kata “iqro” dalam ayat tersebut adalah “fi’il amar” yang mengandung arti perintah untuk membaca.

Ada beberapa alasan yang mengharuskan untuk selalu dan gemar membaca, antara lain:
·      Membaca sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan
·      Membaca merupakan sarana pergaulan
·      Membaca merupakan salah satu sarana hiburan
·      Membaca dapat menjadi sarana mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa.
·      Membaca sebagai sarana koreksi diri.

Membaca adalah aktivitas memahami, menafsirkan, mengingat, lalu yang terakhir adalah menuliskan kembali berdasarkan analisis fikiran kita sendiri.

Sutrisno menyatakan bahwa ada kebiasaan yang kurang baik yang sering dilakukan sampai dewasa ketika sedang membaca, yaitu:
1.    Vokalisai
Membaca dengan bersuara, sangat memperlambat membaca karena mengucapkan kata demi kata dengan lengkap.
2.    Gerakan Bibir
Menggerakkan bibir sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersama. Kecepatan membaca bersuara ataupun dnegan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca diam.
3.    Menunjuk dengan jari
Untuk menunjuk agar tidak ada kata-kata yang terlewati, maka kita melakukan dengan bantuan jari atau pensil untuk menunjuk kata demi kata. Cara tersebut sebenarnya harus kita tinggalkan, karena tidak member kepercayaan kepada mata dan otak. Selain itu, akan memperlambat kita dalam membaca.
4.    Regresi atau mengulang
Kebiasaan selalu kembali ke belakang untuk melihat kata yang baru dibaca itu menghambat keseriusan dalam membaca.
5.    Gerakan kepala
Menggerakkan keplaa pada saat membaca sangatlah menghambat kita dalam membaca, karena harus menggerakkan kepla ke kiri dan ke kanan.

B.       Tes Kemampuan Membaca

Maharah qira’ah merupakan kegiatan yang penting dan sangat menunjang dalam memahami segala informasi, melalui membaca dan memahami isi wacana. Tujuan dari penyelenggaraan tes qiro’ah ini adalah untuk mengetahui dan mengukur tingkat kemampuan untuk memahami bahan bacaan.

Menurut Djiwandono, sasaran utama tes kemampuan membaca adalah:
a)    Mengucapkan bahasa sesuai dengan penutur asli
b)   Mengidentifikasi makna, baik denotative maupun konotatif
c)    Memahami isi bacaan
d)   Mengurai makna yang terkandung dalam teks

Ada beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang dapat diintegrasikan, yaitu:
·           Membaca dengan lancar, cermat dan tepat, dll
·           Menentuka arti kosakata dalam konteks kalimat tertentu
·           Menemukan fakta tersurat dalam teks
·           Menemukan makna tersirat dalam teks
·           Menemukan ide pokok dalam paragraph
·           Menemukan ide penunjang dalam paragraph
·           Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan
·           Menangkap pesan sebuah bacaan dengan tepat
·           Mengomentari dan mengkritisi bacaan

Adapun beberapa aspek-aspek yang dinilai saat mengukur maharah qira’ah, antara lain:
a)        Pemahaman (kata, frase, kalimat, paragraph, isi cerita, global, mengkritisi makna tersirat)
b)        Gaya membaca
c)        Nahwu dan sharaf
d)       Kelancaran
e)        Mengkritisi wacana
f)         Jeda
g)        Pelafalan

Ada beberapa tes untuk mengukur kemampuan qira’ah, sebagai berikut:
a)    Tes, misalnya dengan tes tulis, seperti:
·         MCQ (multiple choice question)
·         Menjodohkan
·         Essay
·         Benar-salah
·         TTS
·         Jawaban singkat

b)   Non tes, misalnya:
·         Cerpen
·         Puisi
·         Baca berita
·         Baca Koran/majalah/novel
·         Membaca kitab kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar