trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Jumat, 18 April 2014

كَرَوِيَّةُ الفَلَكِ Pada Kitab Hayy Ibnu Yaqdhon



كَرَوِيَّةُ الفَلَكِ
        فَلَمَّا صَحَّ عِنْدَهُ بِفِطْرَتِهِ الفَائِقَةُ الَّتِي تَنَبَّهَتْ لِمِثْلِ هَذِهِ الحُجَّةُ ، أَنَّ جِسْمَ التَسْمَاءِ مُتَنَاهٍ ، أَرَادَ أَنْ يُعْرَفَ عَلىَ أَيِّ شَكْلٍ هُوَ ، وَكَيْفِيَّةُ اِنْقِطَاعِهِ بِالسُطُوْحِ الَّتِي تُحِدُّهُ. فَنَظَرَ أَوَّلاً إِلَى الشَمْسِ وَالقَمَرِ وَسَائِرِ الكَواَكِبِ ، فَرَآهَا كُلَّهاَ تَطْلُعُ مِنْ جِهَةِ المَشْرِقِ ، وَتَغَرَّبُ مِنْ جِهَةِ المَغْرِبِ ، فَمَا كَانَ مِنْهَا يَمُرَّ عَلَى سَمَتِ  رَأْسِهِ ، رَآهُ يَقْطَعُ دَائِرَةٌ عُظْمَى ، وَمَا مَالَّ عَنْ سَمَتِ رَأْسِهِ إِلَى الشِمَالِ أَوْ إِلَى الجَنُوْبِ رَآهُ يَقْطَعُ دَائِرَةً أَصْغَرُ مِنْ تِلْكَ وَمَا كَانَ أَبْعَدَ عَنْ سَمَتِ الرَأْسِ إِلَى أَحَدِ الجَانِبِيْنَ ، كَانَتْ أَصْغَرَ مِنْ دَائِرَةٍ مَا هُوَ أَقْرَبُ. حَتَّى كَانَتْ أَصْغَرَ الدَوَائِرَ الَّتِي تَتَحَرَّكُ عَلَيْهَا الكَوَاكِبِ ،
دَائِرَتَيْنِ اثْنَتَيْنِ : اَحَدَهُمَا حَوْلَ القَطْبِ الجَنُوْبِي ، وَهِيَ مُدَارٌ سُهَيْلٌ ، وَالأُخْرَى حَوْلَ القَطْبِ الشِمَالِي ، وَمُدَارُ الفَرْقَدَيْنِ. وَلَمَّا كَانَ مَسْكَنَهُ عَلَى خَطِّ الإِسْتِوَاءِ الَّذِي وَصَفَنَاهُ أَوَّلاً ، وَكَانَتْ هَذِهِ الدَوَائِرَ كُلَّهَا قَائِمَةٌ عَلَى سَطْحِ أُفُقِهِ ، وَمُتَشَابِهَةُ الأَحْوَالِ فِي الجَنُوْبِ وَالشِمَالِ وَكَانَ القُطْبَانَ مَعاً ظَاهِرِيْنَ لَهُ ، وَكَانَ يَتَرَقَّبَ إِذَا طَلَعَ الكَوْكَبَ عَلىَ دَائِرَةٍ كَبِيْرَةٍ ، وَطَلَعَ كَوْكَبَ آخَرَ عَلىَ دَائِرَةٍ صَغِيْرَةٍ ، وَكَانَ طَلُوْعُهُمَا مَعًا ، فَكَانَ يَرَى غُرُوْبُهُمَا مَعًا. وَاِطَّرَدَ لَهُ ذَلِكَ فِي جَمِيْعِ الكَوَاكِبُ وَفِي جَمِيْعِ الأَوْقَاتُ ، فَتَبَيَّنَ  لَهُ بِذَلِكَ أَنَّ الفَلَكَ عَلىَ شَكْلِ الكُرَّةُ ، وَقَوَّى ذَلِكَ فِي اِعْتَقَادِهِ ، مَا رَآهُ مِنْ رُجُوْعُ الشَمْسِ وَالقَمَرِ وَسَائِرِ الكَوَاكِبِ اِلَى لِمُشْرِقِ .


Orbit yang Elips
            Berdasar fitrahnya yang tinggi yang memunculkan pendapat rasional seperti di atas, ia berpendapat bahwa benda di langit itu terbatas. Kini ia ingin mengetahui bagaimanakah bentuknya dan bagaimana pula permukaan benda langit itu terbatasi. Pertama ia melihat matahari, bulan, dan bintang. Mereka semua tampak terbit dari timur dan tenggelam di barat. Setiap kali ada benda langit melintas diatas zenitnya, ia melihat benda itu memotong sebuah garis edar besar. Dan setiapkali ada benda langit menjauhi zenitnya condong ke arah utara atau ke selatan, ia melihat benda langit itu, memotong garis edar yang lebih kecil. Dan begitulah, semakin benda itu menjauhi zenitnya ke utara atau ke selatan, maka garis edarnya lebih kecil lagi daripada sebelumnya. Begitu seterusnya, hingga garis edar yang terkecil yang bergerak atasnya planet, ada dua garis edar, yaitu: disekitar kutub selatan tempat beredarnya bintang Sagitarius (Suhayl), dan disekitar kutub utara tempat beredarnya bintang Makara (Farqadayn). Sebelumnya telah kita terangkan, bahwa Hayy bertempat tinggal di (sebuah pulau) khatulistiwa. Karenanya, semua garis edar tentu berada di atas permukaan ufuknya, dan keadaannya di selatan dan utara serupa dan sama, serta kedua kutub tadi secara bersamaan tampak olehnya. Hayy memang menyaksikan, jika sebuah bintang muncul pada sebuah garis edar besar dan bintang lainnya muncul di garis edar kecil, keduanya tampak muncul bersamaan. Begitu pula, ia melihatnya tenggelam bersamaan. (Kesimpulan hasil pengamatannya) ia ujikan pada semua bintang dan setiap waktu. Maka itu tampak di mata Hayy bahwa orbit berbentuk bola. Keyakinan itu dikuatkan oleh kenyataan bahwa matahari, bulan dan semua bintang kembali lagi ke timur.
Kesimpulan :
Þ    Semua benda itu terbatas
Þ    Dari pengetahuan tersebut bahwa benda itu terbatas, maka Hayy dapat mengetahui bentuk dari orbit. Yakni ketika ia mengamati matahari, bulan dan bintang. Hayy melihat matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di barat. Dan ketika menyaksikan bintang di garis edar besar dan kecil muncul bersamaan dan tenggelam bersamaan. Maka Hayy menyimpulkan jika orbit ini berbentuk bola/elips.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar