trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Selasa, 08 Juli 2014

Cara Kerja Otak Kita ^_^



Pada hakikatnya, manusia memiliki dua pikiran yang bekerja secara paralel dna saling memengaruhi, yaitu pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind). Menurut Gunawan (dalam Riyadi, 2011), pengaruh pikiran sadar terhadap hidup manusia sebesar 12%, sedangkan pengaruh pikiran bawah sadar adalah 88%. Hal ini berarti bahwa pengaruh kekuatan sadar dan bawah sadar perbandingannya 1 : 9 dalam memengaruhi perilaku, pola piker, sikap dan kebiasaan setiap individu.
Pikiran sadar berfungsi sebagai penyimpan dan pengingat informasi dari setiap peristiwa dan perasaan individu dalam kurun waktu satu setengah jam terakhir (Jaya dalam Riyadi, 2011). Secara lebih rinci, pikiran sadar mempunyai lima fungsi, yaiotu analitikal, rasional, memori jangka pendek, kekuatan kehendak (will power) dan factor kritis (critical factor). Sementara itu, menurut Gunawan (dalam Riyadi, 2011), pikiran bawah sadar terdiri atas dua bagian, yaitu modern memory area (MA) dan primitive area (PA).
Didalam MA, tersimpan kepercayaan, nilai, kebiasaan (baik, buruk, refleks), memori jangka panjang, kepribadian, intuisi dan persepsi. Kapasitas penyimpanan data pikiran bawah sadar adalah tidak terbatas. Sementara itu, didalam PA berisi “program”, “program” tersebut berfungsi dalam mengendalikan fungsi tubuh yang bersifat otonom, seperti detak jantung, pernapasan, mekanisme pertahanan tubuh, menghasilkan emosi, system kekebalan tubuh, melindungi diri dari infeksi dan penggunaan refleks.
Hasil riset menunjukkan bahwa pikiran bawah sadar seseorang dapat mencurahkan focus yang lebih banyak daripada pikiran sadar. Seorang neuroscientist dari Georgetowm University Center, Pert (Gunawan dalam Riyadi, 2011), menyatakan bahwa 98-99% pembelajaran dilakukan oleh otak dan tubuh pada level bawah sadar.

Pola Gelombang Otak
Di samping aktivasi sistem saraf, proses hipnosis dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan pola gelombang otak pada manusia. Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik berfruktuasi yang disebut sebagai gelombang otak (brainwave). Gelombang otak ini terdiri atas empat jenis yaitu gelombang beta, alpha, theta, dan delta. Dalam satu waktu, otak manusia terkadang mampu menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan. Selanjutnya dari keempat gelombang otak tersebut pasti akan ada jenis gelombang otak yang dominan, inilah yang kemudian yang memperlihatkan aktivitas pikiran seseorang ketika itu.
Untuk mengetahui kondisi gelombang otak seseorang tentu tidak bisa dilakukan secara kasap mata, namun harus dilakukan dengan menggunakan detektor yang disebut dengan Electro Encephalograph (EEG). 
1.      Gelombang Beta ( 12-40 Hz/normal )
Gelombang beta adalah gelombang otak yang dominan saat kondisi terjaga dan menjalani aktivitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisis tinggi misalnya berolahraga, berdebat dan sebagainya. Dalam frekuaensi ini kerja otak cendrung memicu munculnya rasa cemas, khawatir, stres, dan marah. Beta sangat dibutuhkan jika kita harus memikirkan beberapa hal sekaligus, tetapi ingin menyerap informasi secara cepat.
Apabila diukur dengan alat pengukur gelombang otak, gelombang otak berputar sebanyak 14-24 putaran perdetik, sehingga dalam kondisi otak ketika itu tidak mudah menerima saran atau sugesti dari orang lain karena jumlah fokus cukup banyak dan sulit untuk diarahkan. Otak dalam kondisi beta sangat logis, analitisnonsugestif dengan jumlah fokus 5-9 fokus. Dalam waktu yang bersamaan fokus bisa tertuju pada banyak objek, contoh ketika berada di sebuah ruangan pandangan bisa terfokus pada  5-9 objek, baik lemari, kursi, meja dan sebagainya.

2.      Gelombang Alpha ( 8-12 Hz/meditatif )
Gelombang Alpha menggambarkan posisi khusyuk, rileks, mediatif, dan nyaman. Gelombang alpha mengindikasikan bahwa seseorang berada dalam light trance (kondisi hipnotis ringan). Gelombang Alpha merupakan gelombang yang timbul saat pikiran sadar mulai pasif, sebaliknya pikiran bawah sadar mulai aktif. Pada kondisi alpha, stres pada pikiran akan lebih rileks dan gelombang otak akan berputar 7-14 putaran per detik.
Dalam kondisi ini, seseorang akan belajar dan menyerap informasi dnegan sangat baik, mudah dalam melakukan terapi, mempercepat proses penyembuhan, meningkatkan kekebalan tubuh, serta dapat dengan mudah mengurangi stress mental emosional maupun fisik. Oleh karena itu, fase ini sering disebut sebagai keadaan meditasi dasar. Fase inilah yang menjembatani antara kesadaran bheta dan theta. Sebab, ketika sedang meditasi, kita juga bisa menangkap sinyal akurat yang dipancarkan oleh kesadaran theta.

3.      Gelombang Theta ( 4-8 Hz/meditatif )
Pada kondisi theta kesadaran manusia lebih mengarah ke dalam dirinya sendiri misalnya ketika merasakan kantuk yang mendalam, pada kondisi ini pikiran bawah sadar sudah benar-benar aktif. Gelombang theta berada pada frekuensi yang rendah. Seseorang akan berada pada kondisi ini ketika ia sangat khusyuk dan merasakan keheningan yang mendalam (deep meditation), serta mampu mendengar nurani bawah sadarnya.
Fase ini terjadi ketika seorang dalam kondisi tidur bermimpi (tidur REM/ Rapid Eye Movement). Fase ini sangat bagus untuk proses autosugesti atau autohipnosis. Dalam fase ini bisa terjadi peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreativitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious). Oleh karena itu, terkadang seseorang juga bisa menemukan jawaban yang tepat terhadap suatu permasalahan yang rumit dan berat. selain itu, terkadang seseorang juga bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi tanpa harus bersusah payah melakukan penelitian dan pengumpulan data terlebih dahulu.

4.      Gelombang Delta ( 0,1-4 Hz/tidur dalam )
Kondisi delta merupakan frekuaensi terendah, gelombang ini terdeteksi saat tertidur pulas dan tidak bisa menerima sugesti apapun. Dan seseorang yang memasuki kondisi ini tidak bisa terhipnotis.
Delta merupakan fase gelombang otak terakhir dan paling dalam. Pada kondisi ini seseorang biasanya akan mengalami tidur tanpa mimpi, pelepasan hormone pertumbuhan dan hilang kesadaran pada sensasi fisik. Selain tidur nyenyak, kondisi ini juga bisa diperoleh ketika seseorang sedang mengalami koma.

Aktivasi Sistem Saraf Parasimpatik
Manusia memiliki dua sistem saraf yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat mengatur respons motorik hingga impresi sensori melalui otak dan saraf pada tulang belakang. Sistem saraf otonom mengatur sistem internal, yang biasanya merupakan gerak yang di luar kendali pikiran sadar.
Sistem saraf otonom yang  berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar terkadang  juga disebut susunan saraf tak sadar. Menurut fungsinya susunan saraf otonom dibagi dalam dua bagian yaitu: a) sistem simpatis yang terletak didepan kolumna vertabrata dan berhubungan serta bersambung dengan sum-sum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf; b) sistem parasimpatis yang terbagi dalam dua bagian yang terdiri dari saraf otonom kranial dan saraf otonom sakral.
Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik bertanggung jawab terhadap mobilasi energi tubuh untuk kebutuhan yang yang bersifat darurat seperti jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, tekanan darah meningkat, pernafasan menjadi lebih cepat. Sementara itu sistem kerja saraf parasimpatik mengakibatkan detak jangnung melambat, tekanan darah menurun. Respons parasimpatik mengakibatkan relaksasi dan ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar