trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Selasa, 08 Juli 2014

PANCASILA DAN PERKEMBANGAN KARAKTER

Pancasila menjadi falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang mencerminkan jati diri dan wujud karakter bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai pancasila seharusnya menjadi pedoman utama dalam hal mendidik anak/para penerus bangsa, yaitu sebagai rujukan dalam pendidikan karakter yang baik. Pancasila yang bermartabatlah yang membentuk keagungan peradaban bangsa Indonesia.
Karakter juga dipahami sebagai seperangkat ciri perilaku yang melekat pada diri seseorang yang menggambarkan tentang keberadaan dirinya kepada orang lain. Penggambaran itu tercermin dalam prilaku ketika melaksanakan berbagai aktivitas apakah secara efektif melaksanakan dengan jujur atau sebaliknya, apakah dapat mematuhi hukum yang berlaku atau tidak (Kurtus, 2009). Walaupun prilaku sering dihubungkan dengan kebribadian, tetapi kedua kata ini mengandung makna yang berbeda. Kepribadian pada dasarnya merupakan sifat bawaan, sedangkan karakter terdiri atas prilaku-prilaku yang diperoleh dari hasil belajar.[1]

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak lahir dan batin, dari sifat kodrati menuju ke arah peradapan yang manusiawi serta lebih baik. Menurut  Wynne (1991) karakter berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti “to mark” (menandai) dan menfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari.[2]
Karakter memiliki tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral. Pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral tidak berfungsi sebagai bagian yang terpisah, namun saling melakukan penetrasi dan saling memperngaruhi satu sama lain dalam cara apapun. Telah teridentifikasi karakter-karakter yang menjadi pilar, antara lain:[3]
1.         dapat dipercaya (trustworthiness)
2.         rasa hormat dan perhatian (respect)
3.         tanggung jawab (responsibility)
4.         jujur (fairness)
5.         peduli (caring)
6.         kewarganegaraan (citizenship)
7.         ketulusan (honest)
8.         berani (courage)
9.         tekun (diligence)
10.     integrity

Tidak dipungkiri bila eksistensi suatu bangsa dipengaruhi oleh karakter yang dimilikinya, bila suatu bangsa itu berkarakter kuat maka bangsa tersebut mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat yang disegani bangsa-bangsa lainnya. Dan semua orang pasti mendambakan bangsanya memiliki karakter yang kuat, tak terkecuali pula presiden pertama bangsa Indonesia kita, Ir. Soekarno yang mengobarkan Nation Building, Soeharto yang mengobarkan p4 dan para pendiri bangsa Indonesia yang lainnya pun juga memiliki keinginan membangun bangsa Indonesia yang demokratis, bebas KKN, berdaulat, bersatu, adil, makmur dan lainnya. Namun pada dewasa ini, bertambahnya zaman, bertambahnya waktu, semakin kita jauh akan keinginan para pendiri bangsa ini atau kita seakan-akan lupa pada keinginan para pendahulu. Tak dipungkiri bahwa rasa kesatuan mulai pudar akan banyaknya kekerasan/pertikaian antarsuku dan antaragama, pejabat yang bisa dibeli, korupsi yang semakin merajalela, atau lainnya.
Memperbaiki karakter bangsa yang ada, melalui dengan merasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam tubuh dan jiwa raga. Karakter masyarakat dan karakter bangsa dapat tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang lain. Pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang tersebut.
Ada beberapa karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila, dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.    Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotic
b.    Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif
c.    Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika antara lain bersih, dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja.


[1] Lihat http://zamenisme.wordpress.com/2011/07/25/pendidikan-karakter-bangsa-alternatif-membangun-jati-diri/ diakses pada tanggal 21 Juni 2014
[2] E. Mulyasa. Manajemen Pendidikan Karakter.(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.1-3
[3] Ibid, . , h. 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar