trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Selasa, 08 Juli 2014

METODE HYPNOTEACHING



A.     Pengertian Hypnoteaching
Salah satu metode yang saat ini dikembangkan adalah metode pembelajaran hypnoteaching. Hypnoteaching adalah suatu metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada anak didik.
Hypnoteaching berasal dari dua kata, yaitu hipnos dan teaching. Hipnos berarti mensugesti dan Teaching yang berarti mengajar. Jadi, hypnoteaching adalah usaha untuk menghipnotis atau mensugesti anak didik supaya menjadi lebih baik dan prestasinya meningkat.
Menurut Novian Triwidia Jaya 92010: 41), hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar dan bawah sadar. Sementara itu, menurut Muhammad Noer (2010: 21), dalam hypnoteaching guru bertindak sebagai penghipnotis, sedangkan siswa sebagai suyet (orang yang dihipnotis). Dalam hal ini, guru tidak perlu menidurkan peserta didik dalam memberikan sugesti.

Yang dimaksud dengan sugesti, adalah suatu rangkaian kata, atau kalimat yang disampaikan dengan cara tertentu dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarkannya sesuai dengan maksud dan tujuan sugesti tersebut.

B.      Unsur-unsur Hypnoteaching
Adapun unsur-unsur yang perlu diketahui dalam hypnoteaching, sebagai berikut (Noer, 2010: 137):
1.    Penampilan guru
Sudah menjadi kewajiban bagi seorang guru untuk selalu berpenampilan rapi. Sebab, penampilan yang baik akan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta menjadi daya magnet tersendiri yang kuat bagi anak didik.
2.    Rasa simpati
Seorang guru harus mempunyai rasa simpati kepada para siswanya, sehingga para siswanya juga akan menaruh simpati kepadanya. Misalnya saja guru memperlakukan siswa dengan baik walaupun siswa tersebut sangat nakal, maka secara otomatis siswa akan hormat kepada guru yang juga menghormatinya.
3.    Sikap yang empatik
Seorang guru harus mempunyai rasa empati dan simpati yang tinggi kepada para siswa. Guru yang memiliki rasa simpati kepada para siswanya akan berusaha keras untuk membantu dan bertekad kuat memajukannya. Ketika guru mendapati banyak siswa yang bermasalah, suka membuat ulah disekolah, suka mengganggu teman dan berbagai tindakan yang kurang baik lainnya, maka guru yang berempati tidak akan begitu saja memberikan gelar “siswa nakal” ke siswa yang bersangkutan. Guru akan menyelidiki terlebih dahulu alasan siswa melakukan hal-hal tersebut dengan menggali dan mengumpulkan berbagai informasi yang ada.
4.    Penggunaan bahasa
Tutur bahasa seseorang berarti melambangkan isi hatinya. Dengan kata lain, apa yang keluar dari lisan melambangkan keadaan hati dan perasaannya. Guru yang baik hendaknya memiliki kosa kata dan bahasa yang baik dan enak didengar telinga, bisa menahan emosi diri, tidak mudah terpancing amarah, tidak suka menghina, atau memojokkan siswa dengan berbagai ungkapan kata yang tidak seharusnya keluar dari lidahnya. Guru yang mampu menjaga lisannya dengan baik, niscaya para siswa pun tidak akan berani mengatakan kalimat yang menyakiti hatinya.
5.    Motivasi anak didik dengan cerita atau kisah
Salah satu factor keberhasilan hypnoteaching adalah menggunakan teknik cerita atau kisah. Watak tabiat kerja pikiran adalah imajinasi dan fantasi. Ketika guru melihat siswa sedang mengalami masalah, tidak punya motivasi belajar, dan berbagai problematika kehidupan lainnya, maka guru itu bisa menasihati dan membimbing mereka melalui cerita orang-orang sukses yang berhubungan dengan masalah siswanya tanpa membuat anak didik merasa digurui.
6.    Peraga (bagi yang kinestik)
Salah satu unsur hipnosis dalam proses pembelajaran adalah peraga atau mengeluarkan ekspresi diri. Ketika guru sedang menerangkan, diusahakan menggunakan gerak tubuh agar apa yang disampaikannya semakin mengesankan bagi siswanya. Namun untuk menerapkan hal ini, guru harus menguasai materi terlebih dahulu. Guru yang tidak menguasai materi biasanya akan mengajar siswa dengan cara yang membosankan dan tidak menarik.
7.    Jika ingin menguasai pikiran anak didik, kuasai terlabih dahulu hatinya
Belajar melalui pengalaman dilapangan akan lebih mengena daripada belajar teori materi pelajaran dikelas saja. salah satu cara untuk menguasai hati anak didik misalnya dengan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. melakukan permainan, dan sebagainya.

C.      Manfaat Hypnoteaching
Adapun beberapa manfaat yang bisa dicapai melalui penerapan metode hypnoteaching dalam pembelajaran didalam kelas, sebagai berikut:
1.    Pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih mengasyikkan, baik bagi anak didik maupun bagi guru.
2.    Guru dapat mengatasi anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar melalui pendekatan personal.
3.    Guru lebih mampu memahami berbagai permasalahan siswa melalui mekanisme  kerja pikiran bawah sadar siswa  sehingga dapat mengarahkan dan mencarikan solusi lebih cepat tanpa menimbulkan resistensi (penolakan).
4.    Guru lebih mudah menembus “critical area” pikiran siswa  serta menemukan ‘tombol’ motivasi belajar siswa dan mengaktifkannya.
5.    Guru lebih mampu menggali modalitas siswa-siswanya sehingga dapat meledakkan kemampuan visual, auditori dan kinestetik mereka secara luar biasa sesuai dengan learning style mereka.
6.    Guru memperoleh rahasia bagaimana membongkar  metal  block  yang membuat siswa malas belajar.
7.    Guru dapat menyisipkan perintah-perintah kepada siswa secara bawah sadar dengan menggunakan rahasia  Ericsonian Hypnosis.
8.    Guru dapat menjadi sosok yang lebih mampu membangkitkan rasa ingin belajar sehingga anak tumbuh menjadi individu yang membanggakan.
9.    Guru menjadi sosok yang dicintai dengan menciptakan daya magnetism sebagai pendidik profesional yang lebih banyak mengantarkan mereka berprestasi.


D.     Kelebihan dan Kekurangan Hypnoteaching
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh metode hypnoteaching, sebagai berikut:
1.    Peserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya.
2.    Proses pembelajaran akan lebih aktif dan dinamis
3.    Tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik.
4.    Materi yang diasjikan mampu memusatkan perhatian peserta didik
5.    Dapat membuat peserta didik merasa senang dan bersemangat ketika mengikuti pembelajaran.
6.    Siswa akan berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru
7.    Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar.

Adapun kekurangan dari metode hypnoteaching, sebagai berikut:
1.    Banyaknya peserta didik yang berada dalam suatu kelas, mengakibatkan guru kesulitan untuk memberikan perhatian satu per satu kepada anak didiknya.
2.    Guru perlu belajar dan berlatih untuk menerapkan metode hypnoteaching
3.    Metode hypnoteaching masih tergolong  dalam metode baru dan belum banyak dipakai.
4.    Kurang tersedianya sarana dan prasarana disekolah yang bisa mendukung penerapan metode pembelajaran hypnoteaching.

E.      Penerapan Hypnoteaching dalam pembelajaran
Menurut Muhammad Noer (2010: 45), dalam hypnoteaching ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru, sebagai berikut:
1.    Niat dan motivasi dalam diri
Untuk mengimplementasikan metode ini, seorang guru harus menanamkan niat yang kuat, sebab niat ini akan memunculkan motivasi yang tinggi dan komitmen yang kuat.
2.    Pacing
Pacing adalah menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau dalam hal ini adalah siswa. Adapun teknik melakukan pacing ini adalah:
a.    Membayangkan usia guru setara dengan siswa
b.    Menggunakan bahasa yang seringkali digunakan siswa, dengan kata lain yaitu “bahasa gaul”.
c.    Melakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah sesuai dengan tema bahasan
d.   Mengaitkan tema bahasan dengan tema yang sedang trend di kalangan siswa
e.    Selalu meng-up date pengetahuan terkait tema bahasan
3.    Leading
Leading berarti memimpin atau mengarahkan sesuatu. Proses ini dilakukan setelah pacing. Dalam pembelajaran, guru harus mengkombinasikan antara pacing dan leading. Kombinasi kedua teknik ini akan menciptakan suasana kondusif dan efektif dalam pembelajaran.
4.    Menggunakan kata-kata positif
Langkah pendukung selanjutnya adalah menggunakan bahasa atau kata-kata yang positif. Penggunaan kata-kata positif sesuai dengan sistem kerja pikiran alam bawah sadar yang tidak mau menerima sugesti negatif. Kata-kata positif bisa berupa ajakan atau himbauan.
5.    Memberikan pujian
Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian dengan tulus pada siswa Anda. Khususnya ketika ia berhasil melakukan atau mencapai prestasi. Sekecil apapun bentuk prestasinya, tetap berikan pujian. Termasuk ketika ia berhasil melakukan perubahan positif pada dirinya sendiri, meski mungkin masih berada di bawah standart teman-temannya, tetaplah berikan pujian. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari sebelumnya.
6.    Modeling
Modeling adalah proses memberi tauladan melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah siswa menjadi nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda arahkan sesuai yang Anda inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif. Maka perlu pula kepercayaan (trust) siswa pada Anda dimantapkan dengan perilaku Anda yang konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga Anda selalu menjadi figure yang dipercaya.
7.    Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran hypnoteaching, sebaiknya guru juga menguasai materi pelajaran secara komprehensif. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya seorang guru ketika akan mengaplikasikan metode hypnoteaching dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks
2.    Kosongkan pikiran untuk sesaat
3.    Tarik napas panjang lewat hidung, lalu hembuskan lewat mulut
4.    Lakukan secara berulang dengan pernapasan yang teratur
5.    Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan terasa rileks
6.    Lakukan terus menerus dan berulang
7.    Perhatikan posisi kepala dari semua suyet. Bagi yang sudah tertidur, akan nampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya kepala
8.    Selanjutnya berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, peka terhadap pendengaran, fresh otak dan pikiran, serta kenyamanan pada seluruh badan
9.    Jika dirasa sudah cukup, bangunkan suyet secara bertahap dengan melakukan hitungan 1-10, maka pada hitungan 10, semua sayet akan tersadar dalam kondisi segar bugar.





2 komentar:

  1. siapa yang pertama kali menemukan metode hypnoteaching?

    BalasHapus
  2. siapa yang pertama kali memperkenalkan metode hypnoteaching?

    BalasHapus