A.
Pengertian
Hypnoteaching
Salah satu metode yang saat ini
dikembangkan adalah metode pembelajaran hypnoteaching. Hypnoteaching
adalah suatu metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai
bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada
anak didik.
Hypnoteaching berasal dari dua kata, yaitu hipnos dan teaching. Hipnos
berarti mensugesti dan Teaching yang berarti mengajar. Jadi, hypnoteaching
adalah usaha untuk menghipnotis atau mensugesti anak didik supaya menjadi lebih
baik dan prestasinya meningkat.
Menurut Novian Triwidia Jaya 92010:
41), hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran
sadar dan bawah sadar. Sementara itu, menurut Muhammad Noer (2010: 21), dalam hypnoteaching
guru bertindak sebagai penghipnotis, sedangkan siswa sebagai suyet
(orang yang dihipnotis). Dalam hal ini, guru tidak perlu menidurkan peserta
didik dalam memberikan sugesti.
Yang dimaksud dengan sugesti, adalah suatu rangkaian kata,
atau kalimat yang disampaikan dengan cara tertentu dan dalam situasi tertentu,
sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarkannya sesuai
dengan maksud dan tujuan sugesti tersebut.
B.
Unsur-unsur Hypnoteaching
Adapun unsur-unsur yang perlu
diketahui dalam hypnoteaching, sebagai berikut (Noer, 2010: 137):
1.
Penampilan
guru
Sudah menjadi kewajiban bagi seorang
guru untuk selalu berpenampilan rapi. Sebab, penampilan yang baik akan
menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta menjadi daya magnet tersendiri
yang kuat bagi anak didik.
2.
Rasa simpati
Seorang guru harus mempunyai rasa
simpati kepada para siswanya, sehingga para siswanya juga akan menaruh simpati
kepadanya. Misalnya saja guru memperlakukan siswa dengan baik walaupun siswa
tersebut sangat nakal, maka secara otomatis siswa akan hormat kepada guru yang
juga menghormatinya.
3.
Sikap yang empatik
Seorang guru harus mempunyai rasa
empati dan simpati yang tinggi kepada para siswa. Guru yang memiliki rasa
simpati kepada para siswanya akan berusaha keras untuk membantu dan bertekad
kuat memajukannya. Ketika guru mendapati banyak siswa yang bermasalah, suka
membuat ulah disekolah, suka mengganggu teman dan berbagai tindakan yang kurang
baik lainnya, maka guru yang berempati tidak akan begitu saja memberikan gelar
“siswa nakal” ke siswa yang bersangkutan. Guru akan menyelidiki terlebih dahulu
alasan siswa melakukan hal-hal tersebut dengan menggali dan mengumpulkan
berbagai informasi yang ada.
4.
Penggunaan bahasa
Tutur bahasa seseorang berarti melambangkan
isi hatinya. Dengan kata lain, apa yang keluar dari lisan melambangkan keadaan
hati dan perasaannya. Guru yang baik hendaknya memiliki kosa kata dan bahasa
yang baik dan enak didengar telinga, bisa menahan emosi diri, tidak mudah
terpancing amarah, tidak suka menghina, atau memojokkan siswa dengan berbagai
ungkapan kata yang tidak seharusnya keluar dari lidahnya. Guru yang mampu
menjaga lisannya dengan baik, niscaya para siswa pun tidak akan berani
mengatakan kalimat yang menyakiti hatinya.
5.
Motivasi anak didik dengan cerita atau kisah
Salah satu factor keberhasilan hypnoteaching
adalah menggunakan teknik cerita atau kisah. Watak tabiat kerja pikiran adalah
imajinasi dan fantasi. Ketika guru melihat siswa sedang mengalami masalah,
tidak punya motivasi belajar, dan berbagai problematika kehidupan lainnya, maka
guru itu bisa menasihati dan membimbing mereka melalui cerita orang-orang
sukses yang berhubungan dengan masalah siswanya tanpa membuat anak didik merasa
digurui.
6.
Peraga (bagi yang kinestik)
Salah satu unsur hipnosis dalam
proses pembelajaran adalah peraga atau mengeluarkan ekspresi diri. Ketika guru sedang
menerangkan, diusahakan menggunakan gerak tubuh agar apa yang disampaikannya
semakin mengesankan bagi siswanya. Namun untuk menerapkan hal ini, guru harus
menguasai materi terlebih dahulu. Guru yang tidak menguasai materi biasanya
akan mengajar siswa dengan cara yang membosankan dan tidak menarik.
7.
Jika ingin menguasai pikiran anak didik, kuasai terlabih
dahulu hatinya
Belajar melalui pengalaman
dilapangan akan lebih mengena daripada belajar teori materi pelajaran dikelas
saja. salah satu cara untuk menguasai hati anak didik misalnya dengan
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. melakukan permainan, dan
sebagainya.
C.
Manfaat Hypnoteaching
Adapun beberapa manfaat yang bisa
dicapai melalui penerapan metode hypnoteaching dalam pembelajaran
didalam kelas, sebagai berikut:
1.
Pembelajaran
menjadi menyenangkan dan lebih mengasyikkan, baik bagi anak didik maupun bagi
guru.
2.
Guru
dapat mengatasi anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar melalui pendekatan
personal.
3.
Guru lebih mampu memahami berbagai permasalahan siswa
melalui mekanisme kerja pikiran bawah sadar siswa sehingga dapat
mengarahkan dan mencarikan solusi lebih cepat tanpa menimbulkan resistensi
(penolakan).
4.
Guru lebih mudah menembus “critical area” pikiran
siswa serta menemukan ‘tombol’ motivasi belajar siswa dan
mengaktifkannya.
5.
Guru lebih mampu menggali modalitas siswa-siswanya sehingga
dapat meledakkan kemampuan visual, auditori dan kinestetik mereka secara luar
biasa sesuai dengan learning style mereka.
6.
Guru memperoleh rahasia bagaimana membongkar metal
block yang membuat siswa malas belajar.
7.
Guru dapat menyisipkan perintah-perintah kepada siswa secara
bawah sadar dengan menggunakan rahasia Ericsonian Hypnosis.
8.
Guru dapat menjadi sosok yang lebih mampu membangkitkan rasa
ingin belajar sehingga anak tumbuh menjadi individu yang membanggakan.
9.
Guru menjadi sosok yang dicintai dengan menciptakan daya
magnetism sebagai pendidik profesional yang lebih banyak mengantarkan mereka
berprestasi.
D.
Kelebihan
dan Kekurangan Hypnoteaching
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh
metode hypnoteaching, sebagai berikut:
1.
Peserta
didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya.
2.
Proses
pembelajaran akan lebih aktif dan dinamis
3.
Tercipta
interaksi yang baik antara guru dan peserta didik.
4.
Materi
yang diasjikan mampu memusatkan perhatian peserta didik
5.
Dapat
membuat peserta didik merasa senang dan bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran.
6.
Siswa
akan berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru
7.
Siswa
dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar.
Adapun kekurangan dari metode hypnoteaching, sebagai
berikut:
1.
Banyaknya
peserta didik yang berada dalam suatu kelas, mengakibatkan guru kesulitan untuk
memberikan perhatian satu per satu kepada anak didiknya.
2.
Guru
perlu belajar dan berlatih untuk menerapkan metode hypnoteaching
3.
Metode
hypnoteaching masih tergolong
dalam metode baru dan belum banyak dipakai.
4.
Kurang
tersedianya sarana dan prasarana disekolah yang bisa mendukung penerapan metode
pembelajaran hypnoteaching.
E.
Penerapan
Hypnoteaching dalam pembelajaran
Menurut Muhammad Noer (2010: 45),
dalam hypnoteaching ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru,
sebagai berikut:
1.
Niat
dan motivasi dalam diri
Untuk mengimplementasikan metode ini, seorang guru harus menanamkan niat yang
kuat, sebab niat ini akan memunculkan motivasi yang tinggi dan komitmen yang
kuat.
2.
Pacing
Pacing adalah menyamakan posisi, gerak
tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau dalam hal ini adalah
siswa. Adapun teknik melakukan pacing ini adalah:
a.
Membayangkan usia guru setara dengan siswa
b.
Menggunakan bahasa yang seringkali digunakan siswa, dengan
kata lain yaitu “bahasa gaul”.
c.
Melakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah sesuai dengan tema bahasan
d.
Mengaitkan tema bahasan dengan tema yang sedang trend di kalangan siswa
e.
Selalu meng-up date pengetahuan terkait tema bahasan
3.
Leading
Leading berarti memimpin atau
mengarahkan sesuatu. Proses ini dilakukan setelah pacing. Dalam pembelajaran, guru harus mengkombinasikan antara pacing dan leading. Kombinasi
kedua teknik ini akan menciptakan suasana kondusif dan efektif dalam
pembelajaran.
4.
Menggunakan kata-kata positif
Langkah pendukung selanjutnya adalah menggunakan bahasa atau kata-kata yang
positif. Penggunaan kata-kata positif sesuai dengan
sistem kerja pikiran alam bawah sadar yang tidak mau menerima sugesti negatif. Kata-kata positif bisa berupa ajakan atau himbauan.
5.
Memberikan pujian
Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan
salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian
dengan tulus pada siswa Anda. Khususnya ketika ia berhasil melakukan atau
mencapai prestasi. Sekecil apapun bentuk prestasinya, tetap berikan pujian.
Termasuk ketika ia berhasil melakukan perubahan positif pada dirinya sendiri,
meski mungkin masih berada di bawah standart teman-temannya, tetaplah berikan
pujian. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari
sebelumnya.
6.
Modeling
Modeling adalah proses memberi tauladan melalui ucapan dan perilaku yang
konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching.
Setelah siswa menjadi nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda arahkan sesuai
yang Anda inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif. Maka perlu pula
kepercayaan (trust) siswa pada Anda dimantapkan dengan perilaku Anda yang
konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga Anda selalu menjadi figure
yang dipercaya.
7.
Untuk mendukung serta memaksimalkan
sebuah pembelajaran hypnoteaching, sebaiknya guru juga menguasai materi
pelajaran secara komprehensif. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya seorang guru ketika
akan mengaplikasikan metode hypnoteaching dapat melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1.
Semua siswa
dipersilahkan duduk dengan rileks
2. Kosongkan pikiran untuk sesaat
3. Tarik napas panjang lewat hidung, lalu hembuskan lewat
mulut
4. Lakukan secara berulang dengan pernapasan yang teratur
5. Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan
terasa rileks
6. Lakukan terus menerus dan berulang
7. Perhatikan posisi kepala dari semua suyet. Bagi yang
sudah tertidur, akan nampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya
kepala
8. Selanjutnya berikan sugesti positif, seperti fokus pada
pikiran, peka terhadap pendengaran, fresh otak dan pikiran, serta kenyamanan
pada seluruh badan
9. Jika dirasa sudah cukup, bangunkan suyet secara bertahap
dengan melakukan hitungan 1-10, maka pada hitungan 10, semua sayet akan
tersadar dalam kondisi segar bugar.
siapa yang pertama kali menemukan metode hypnoteaching?
BalasHapussiapa yang pertama kali memperkenalkan metode hypnoteaching?
BalasHapus