Analisis Kontrastif Terhadap
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Bidang Kata Kerja
Analisis kontrastif bermula dari konsep
linguistic kontrastif, yaitu suatu cabang yang berasal dari linguistic terapan.
Banyak orang mengenal analisis kontrastif dengan sebutan anakon. Tokoh utama
pelopor analisis kontrastif adalah Robert Lado, dalam buku Linguistik Across
Cultures! Linguistik di pelbagai Budaya.
Analisis kontrastif adalah membandingkan
dua bahasa atau lebih untuk mencari persamaan-persamaan dan perbedaa-perbedaan
bahasa itu, baik pada tingkat fonologis, morfologis, maupun sintaksis yang
dilakukan dalam periode tertentu atau sezaman.
Menurut Lado (1975), analisis kontrastif
adalah cara untuk mendeskripsikan kesulitan atau kemudahan pembelajar dalam
belajar bahasa kedua dan bahasa asing. Analisis tersebut bukan saja untuk
membandingkan unsure-unsur kebahasaan dan sistem kebahasaan dalam bahasa
pertama dan bahasa kedua, tetapi sekaligus untuk membandingkan dan
mendeskripsikan latar belakang budaya dari kedua bahasa tersebut dan hasilnya
dapat dimanfaatkan dalam pengajaran bahasa kedua atau bhaasa asing.
Sedangkan, menurut Jos Daniel Parera,
analisiis kontrastif adalah suatu kegiatan yang membandingkan antara B1 dan B2
yang telah mempunyai tata bahasa standar dan telah disepakati kaidah-kaidahnya.
Dengan
demikian, analisis kontrastif adalah suatu kajian yang mencoba membandingkan
struktur atau unsure bhasa pertama dengan bahasa kedua untuk mengidentifikasi
persamaan atau perbedaan diantara kedua bahasa tersebut.
Dalam
suatu kegiatan penemuan suatu benda atau hal yang baru, tentu diikuti dengan
adanya tujuan maupun manfaat yang terjadi bilamana akan ditemukannya atau
diadakannya hal atau benda yang baru tersebut. Maka, ada tiga asumsi dasar yang
bertujuan ditemukannya analisis kontrastif, sebagai berikut:
a.
Memberikan
wawawsan tentang persamaan dan perbedaan antara bahasa pertama dengan bahasa
kedua yang akan dipelajari.
b.
Menjelaskan
dan memperkirakan masalah-masalah yang timbul dalam belajar B2.
c.
Mengembangkan
bahan pelajaran bahasa kedua untuk pengajaran bahasa.
Sedangkan, Tarigan (1997) menyatakan bahwa
tujuan dari analisis kontrastif yang dihubungkan dengan proses belajar-mengajar
bahasa kedua, antara lain:
a.
Untuk
penyusunan materi pengajaran bahasa kedua, yang dirumuskan berdasarkan
butir-butir yang berbeda antara kaidah (struktur) bahasa pertama dan kaidah
bahasa kedua yang akan dipelajari oleh peserta didik.
b.
Untuk
penyusunan pengajaran bahasa kedua yang berlandas tumpukan pada pandangan
linguistic strukturalis dan psikologi behavioris.
c.
Untuk
penyusunan kelas pembelajaran bahasa terpadu antara bahasa pertama siswa dengan
bahasa kedua siswa yang harus dipelajarinya.
d.
Untuk
penyusunan prosedur pembelajaran atau penyajian bahan pengajaran bahasa kedua.
Bahasa Arab adalah bahasa semitik yang merupakan
bahasa asing yang sama seperti bahasa Inggris. Kedua bahasa itu merupakan
bahasa internasional atau bahasa yang terfokuskan pada saat ini. Bahasa Inggris
merupakan bahasa internasional yang menempati urutan pertama di dunai, sedangkan
bahasa Arab adalah bahasa yang menempati urutan kedua bahasa internasional di
dunia setelah bahasa Inggris.
Dalam bahasa terdapat adanya kata, dimana kata
meliputi kata benda, kata kerja dan kata sambung. Dan semuanya tentu terdapat
adanya kata kerja, entah itu bahasa Mandarin atau lainnya. Pada bahasa Arab
kata kerja disebut dengan fi’il (فعل), sedangkan pada bahasa Inggris kata kerja
disebut dengan verb.
Fi’il (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan atas
suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu. Hal itu diperjelas oleh
Moch. Anwar yang menyatakan bahwa, fi’il adalah kalimah (kata) yang menunjukkan
makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman (كلمة دلت على معنى فى نقسها واقترنت بزمان
وضعا). Contoh: dia sudah
menulis (كتب), dia akan/sedang
makan (يأكل), tulislah! (اكتب).
Analisis kontrastif pada bahasa Arab dan bahasa
Inggris bidang kata kerja memiliki pengertian yakni membandingkan antara bahasa
Arab dengan bahasa Inggris dalam konteks bidang kata kerja. Dimana terdapat
persamaan dan perbedaan diantara keduanya.
1.
Persamaan
antara bahasa Arab dengan bahasa Inggris, antara lain:
a.
Antara kata
kerja bahasa Arab dengan bahasa Inggris dapat diklasifikasikan dalam kata kerja
transitif dan intransitive. Kata kerja transitif (transitive verb/فعل متعدي) yaitu kata kerja yang mempunyai objek langsung
dibelakangnya. Contoh:
-
She closed
the door
-
I don’t know
what you want
-
Open the
window, please!
-
يفتح احمد الباب
-
أنا أكنس البلاط
-
كتب ابراهيم الدروس
-
يغسلون الدراجة
Sedangkan kata kerja intransitive (فعل لازم) adalah kata kerja yang tidak membutuhkan obyek.
Contoh:
-
You don’t
cry
-
Goats walk
-
All babies
dance
-
ضعف الصغير
-
احسن التلميذ
-
ذهب سعيد
-
سافر خالد
b.
Kata kerja
pada bahasa Arab dan bahasa Inggris dapat disesuaikan dengan bentuk waktu. Pada
bahasa Arab terdapat فعل الماض، فعل المضارع، مستقبل. Sedangkan di bahasa Inggris terdapat past tense
(lampau), present tense (sedang terjadi) dan future tense (akan datang).
Contoh:
-
Past tense/الماض (Masa
lampau), sebagai berikut:
·
She wrote a
love letter last night
·
We read a
old book
·
He came from
Amerika an hour ago.
·
ضرب محمد الكلب
·
جلست احمد في الكرسى
·
جاء اسمعيل من الحمام
-
Present
tense/المضارع (Sedang terjadi), contohnya:
·
I read the
Potter’s book now
·
He cooks a
meatball.
·
My mother is
sleeping right now
·
يتعلم اللغة العربية في الفصل
·
يجيء أبي من السوق
·
تأكل الخبز
-
Future tense
(akan terjadi), contohnya:
·
Will you
marry me?
·
I will come
to your sweet home
·
My father
will buy a helicopter for me.
·
سأذهب الى الحديقة غدا
·
سوف نجيء أسبوع الأتي
·
سأشترى الجوال شهر الأتي
2.
Perbedaan
diantara bahasa Arab dengan bahasa Inggris pada kata kerja, sebagai berikut:
a)
Pada bahasa
Inggris terdapat kata kerja bantu, sedang pada bahasa Arab tidak ada. Pada
bahasa Inggris, kata kerja bantu biasanya disebut dengan auxiliary. contoh:
· We can swim very well
· I must move on
· She may be gone by her boyfriend.
b)
Dalam bahasa
Inggris ada kata kerja beraturan dan kata kerja tak beraturan.
Contoh kata kerja beraturan (regular verb):
V1 V2 V3
Cook cooked cooked
Play played played
Close closed closed
Walk walked walked
Contoh kata kerja tak beraturan (irregular verb):
V1 V2 V3
Go went gone
See saw seen
Read read read
Cut cut cut
Demikian, dapat disimpulkan bahwa Kegiatan
analisis kontrastif sangat penting keberadaannya, seperti kata Charles C. Fries
(1945) yang menyarankan bahwa betapa pentingnya linguistic kontrastif pada
pengajaran bahasa asing. Dalam kegiatan pengajaran, apalagi dalam pengajaran
bahasa asing, sangat perlu diterapkannya analisis kontrsatif. Hal ini bertujuan
agar dapat mengidentifikasi kesalahan yang akan dibuat oleh pembelajar bahasa
asing. Dengan adanya analisis kontrastif dapat menepis maupun meminimalisirkan
sedikit kesalahan yang akan dibuat oleh para pembelajar bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch. 2010. Ilmu Nahwu Terjemahan
Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy. (Bandung: Sinar Baru Algensindo).
Mustafa,
Al-Gulayayni. 2000. Jami’u al-Durus al-arabiyah. (Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyah).
Pamungkas.
Tanpa tahun. Inti Sari Kata Bahasa Indonesia. (Surabaya: Apollo).
Tarigan,
Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa.
(Bandung:Angkasa).
Parera, Jos Daniel. 1997. Linguistik
Edukasional (Jakarta: Erlangga).
Pateda , Mansoer. 1990. Linguistik:Sebuah
Pengantar (Bandung:Angkasa).
Pranowo.
1996. Analisis Pengajaran Bahasai (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press).
Thnk infona...bsa mnambah pngtahuan, oy ini website saya : http://progressive-edu.com/ semga kta bsa sling berbagi
BalasHapusTrimakasih sudah mengunjungi blog sya
BalasHapus