trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Sabtu, 20 Juli 2013

GURU dan TATA USAHA/ADMINISTRASI KELAS



A.          Latar Belakang
Suatu kelas atau kondisi kelas sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran penerimaan suatu materi yang diajarkan akan berjalan dengan efektif atau tidak berdasarkan suatu kelas ataupun kondisinya yang kondusif atau tidak. Penciptaan suatu kondisi yang nyaman nan asri merupakan salah satu tugas dari guru ataupun wali kelas. Kelas yang kondusif akan terciptanya suatu proses pembelajaran yang efektif. Usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam me-manage suatu kelas, dapat membuka atau memberi kesempatan pada siswa dan mengembangkan potensi-potensi maupun kreativitas siswa dalam kegiatan mengelola kelas.
Dalam suatu pembelajaran, tentu terdapat adanya perkembangan-perkembangan yang dialami oleh siswanya, entah itu perkembangan yang membuatnya semakin berkembang atau sebaliknya yang bisa membuatnya menjadi mundur. Hal-hal yang menyangkut tentang siswa baik mengenai nilainya atau yang lainnya akan dikemas dalam bentuk suatu kegiatan tata usaha kelas.

B.     Rumusan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian guru
2.      Untuk mengetahui tugas dari seorang guru
3.      Untuk mengetahui pengertian dari tata usaha kelas
4.      Untuk mengetahui aspek-aspek dalam kegiatan tata usaha
5.      Untuk mengetahui jenis-jenis tata usaha kelas.


BAB II
PEMBAHASAN
A.          Guru
                   I.     Pengertian Guru
Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai media atau sumber belajar bagi siswanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya atau profesinya) mengajar. Definisi tersebut mencakup makna yang sangat luas, mengajar apa saja bisa disebut guru. Dalam dunia pendidikan, sebutan guru dikenal sebagai pendidik dalam jabatan. Pendidik jabatan yang dikenal oleh banyak orang adalah guru, sehingga banyak orang yang menganggap bahwa pendidik dengan guru. Sebenarnya banyak spesialisasi pendidik baik dalam arti teoritis maupun praktisi yang pendidik akan tetapi bukan guru.
Dengan demikian, guru tidak hanya sekedar seseorang yang berdiri didepan kelas dan menyampaikan bahan materi ajarnya saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat yang bergerak aktif , memiliki jiwa bebas namun kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya hingga mencapai kedewasaan masing-masing.
Pada dasarnya, semua pihak yang berusaha untuk memperbaiki orang lain secara islami bisa dikatakan dia seorang guru. Sehingga siapapun dapat disebut guru, entah itu orang tua, kakak, paman tokohh agama, tokoh masyarakat ataupun masyarakat luas. Ada beberapa istilah dalam bahasa Arab yang biasa digunakan sebagai sebutan bagi para guru, yaitu ustadz, mu’allim, mursyid, murabbi, mudarris, dan mu-addib.

                 II.     Tugas Guru
Pada Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa batasan tugas guru tersebut menunjukkan bahwa sosok guru memiliki peran strategis dalam proses pendidikan, bahkan sumber daya pendidikan lain yang memadai seringkali kurang berarti jika tidak disertai dengan kualitas guru yang bermutu. Dengan kata lain, guru merupakan kunci sukses dan ujung tombak dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan hasil pendidikan. Maka, tugas utama guru adalah “mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik … “
Guru pada kegiatan proses belajar mengajar memiliki tugas yang mencakup tugas pedagogis dan tugas administrasi. Tugas guru pada tugas administrasi meliputi mendidik, mengajar dan melatih anak didiknya, sedangkan tugas membantu, membimbing dan memimpin anak didiknya termasuk dalam tugas pedagogis. Guru yang setipa hari bergaul dengan murid-muridnya akan membantu pertumbuhan dan perkembangan siswanya, tidak hanya pada intelektual saja tetapi juga pada aspek sikap, perkembangan social atau emosinya.
Guru harus memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik professional, maka ia selalu terdorong untuk tumbuh dan berkembang pada sikap atau wawasannya tidak hanya terfokus pada bidang metari yang diajarkannya. Sehingga guru akan mengasah lebih kreatif dan inisiatifnya yang tidak langsung berdampak pada dinamika kelas.
Tugas guru adalah untuk mempersiapkan generasi manusia yang dapat hidup dan berperan aktif di masyarakat, sehingga pekerjaan sebagai guru tidak terlepas dari kehidupan social. Semakin tinggi derajat keprofesionalan seseorang, maka semakin tinggi pula penghargaan yang diberikan masyarakat. Guru yang ideal atau guru yang profesional adalah guru yang memiliki kualitas bermutu. Dari guru yang ideal akan menghasilkan muda-mudi yang kreatif nan cerdas. HAR. Tilaar mengemukakan citra guru yang profesional antara lain:
a)         Kepribadian yang matang dan berkembang
b)        Keterampilan membangkitkan peserta didik
c)         Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
d)        Sikap professional yang terus berkembang secara berkesinambungan.

B.          Tata Usaha/ Administrasi Kelas
Secara sederhana, kata administasi beasal dari kata latin yakni “ad” yang berarti “kepada” dan “ministro” yang memiliki arti “melayani”. Secara bebas, diartikan bahwa administrasi merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa administrasi merupakan serangkaian aktivitas/kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secaa efektif dan efisien.
Tata usaha kelas merupakan segenap aktivitas-aktivitas catat-mencatat atau lapor-melapor secara sistematis yang mencakup keterangan-keterangan mengenai tentang kelas. Sepeti contoh mengenai catatan mengenai perkembangan anak didik atau catatan mengenai keefektifannya sebagai guru (misalnya: RPP atau silabus bidang studinya, media dan metode yang digunakannya dalam menyampaikan materinya, dll).

C.          Aspek-Aspek Kegiatan Tata Usaha Kelas
Inti dari kegiatan-kegiatan seorang administrator atau tata usaha mencakup 6 pola perbuatan atau fungsi, sebagai berikut:
1.        Menghimpun
Yaitu kegiatan-kegiatan mencari data atau mengusahakan tersedianya segala keterangan atau informasi baik yang ada di kelas ataupun di sekolah yang tadinya belum ada maupun yang sudah ada tetapi belum teratur, sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
2.        Mencatat
Kegiatan membubuhkan dengan pelbagai peralatan tulis keterangan yang diperlukan, sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern maka dapat menggunakan alat-alat perekam suara.
3.        Mengolah
Yaitu mengerjakan keterangan-keterangan dengan berbagai cara yang sudah berubah dari semula sehingga lebih mudah untuk difahami dan lebih berguna.
4.        Menggandakan
Kegiatan memperbanyak suatu data dengan berbagai cara dan alat, sehingga setiap orang dapat memanfaatkannya guna perkembangan dan kemajuan kelas sebagai organisasi/unit kerja.
5.        Mengirim
Adlah suatu kegiatan menyampaikan berbagai informasi dari satu pihak ke pihak yang lainnya dengan menggunakan media lisan atau tertulis ataupun media lainnya.
6.        Menyimpan
Yang dimaksud adalah suatu usaha menaruh berbagai keterangan atau data yang sekiranya penting atau berguna di masa mendatang dalam mengelola kegiatan kelas yang di taruh di tenpat yang aman.

D.          Jenis Tata Usaha/ Administrasi Kelas
Ada dua jenis tata usaha/administrasi kelas, yaitu:
1)        Catatan kelas
Dalam mencatat sebuah data tentu terdapat patokan-patokan yang perlu diperhatikan dalam system pencatatan yang baik, antara lain:
·      Pencatatan harus kumulatif, yaitu memuat mengenai asal-usul atau riwayat siswa, mulai dari dia memasuki sampai tamat dari sekolah.
·      Pencatatan harus data relevan, sesuai dengan kenyataan yang ada.
·      Pencatatan harus tahan lama, sehingga daya tahan catatan tidak mudah rusak dan dapat diperlukan sewaktu-waktu.
·      Pencatatan harus ringkas namun lengkap dan jelas.

Adapun macam-macam dari catatan kelas:
a)   Catatan mengenai siswa. Catatan ini dibuat guna memberikan bimbingan atau penyuluhan terhadap siswa, meliputi:
ü Daftar hadir
Daftar presensi/daftar hadir siswa harus diisi setiap hari guna mencatat keadaan siswa yang masuk atau tidak masuk sekolah, untuk selanjutnya dihitung presentase absensi pada tiap-tiap akhir bulan.
ü Catatan anecdot
Catatan mengenai peristiwa atau perilaku siswa yang diaanggap penting dalam suatu situasi baik individual maupun kelompok. Seperti peristiwa mendapatkan juara lomba atau siswa berkelahi, dll.
ü Catatan pekerjaan siswa
Catatan mengenai hasil atau proses yang di tempuh dari tugas baik kelompok atau individu. Ada langkah untuk membuat table catatan semacam ini yakni membuat kolom-kolom vertical dan horizontal. Kolom vertical untuk nama dan nilai siswa, kolom horizontal untuk tanggalnya.
ü Catatan prestasi belajar siswa
Yaitu catatan berisi daftar nilai yang diperoleh dari ulangan harian/ulangan umum, nilai tugas kelompok atau individu dan aktivitas/partisipasi siswa dalam kelas, dll. Daftar nilai setiap mata pelajaran tersebut diolah yang akan dihasilkan nilai akhir (NA) yang kemudian dimasukkan dalam buku rapor.
ü Catatan hasil tes
Catatan hasil psikotes yang telah dilakukan oleh setiap siswa dalam kelasnya yang mencakup hasil tes bakat, minat, sikap, intelegensian, danlain-lainnya.
ü Catatan sosiometri
Merupakan catatatn yang berisi data tentang tingkah laku social dan hubungan social siswa dengan temannya dalam kelas/sekolah.
Teknik pelaksanaan sosiometri, sebagai berikut:
o   Para siswa diminta untuk memilih satu, dua atau lebih teman yang paling disenanginya.
o   Kemudian siswa menuliskan dilembaran, selanjutnya dikumpulkan untuk ditabulasi dalam matrik sosiometris.
o   berdasarkan matrik sosiometris, guru melakukan analisis.
Manfaat dari sosiometri:
o   dapat memperbaiki struktur hubungan social para siswa di dalam kelasnya maupun individualnya.
o   Menghasilkan situasi belajar yang nyaman dan sehat diberbagai situasi kelompok.
o   Mempelajari/mencari mutu kepemimpinan dalam situasi yang bermacam-macam.
ü Daftar riwayat siswa
Mencatat daftar riwayat siswa harus secara kumulatif yakni sejarah dari siswa dari awal masuk sekolah hingga tamat dari sekolah tersebut. Seperti:
o   identitas siswa
o   keadaan jasmani/fisik (seperti kesehatan)
o   perkembangan nilai dan sikap
o   riwayat pendidikan.
o   Nama dan alamat orang tua, dll.
b)   Catatan bagi guru
Catatan ini dibuat sendiri oleh guru, dimana catatatn ini berguna dalam meningkatkan daya efektivitas pekerjaannya sebagai guru. Catatan bagi guru mencakup:
·           Silabus bidang studynya
·           Persiapan guna mengajar
·           Buku batas pelajaran
·           Laporan kunjungan rumah siswa
·           Kumpulan soal-soal ujian dan tugas siswa
·           Buku daftar nilai siswa
·           Buku agenda guru
·           Buku notula rapat

2)        Laporan kelas
Laporan kelas ini disusun oleh guru/wali kelas, yang meliputi:
·         Laporan kepada sekolah, diantaranya:
o   Daftar presensi siswa
o   Keuangan kelas
o   Daftar konduite
o   Buku induk
o   Daftar kenaikan kelas
o   Kumpulan pendaftaran murid baru
o   Inventaris kelas
o   Buku klapper
o   Buku mutasi siswa
o   Data statistic keadaan siswa.
·      Laporan kepada orang tua siswa. Laporan pendidikan kepada orang tua siswa, sebagai berikut:
o   Laporan tentang hasil belajar siswa
o   Laporan tentang perkembangan siswa
o   Dialog dengan orang tua/wali siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada).
Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada).
Daryanto, H.M. 1998. Administrasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta).
Kosim, Mohammad. Guru Dalam Perspektif Islam. pada TADRIS Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 2008 (Pamekasan:Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan).
Marland, Michael. 1990. Seni Mengelola Kelas (Semarang: Dahara Prize).
Muhadjir, Noeng.2000.  Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial; Teori Pendidikan Pelaku Social Kreatif  (Yogyakarta: Rake Sarasin).
Nawawi, Hadari. 1992.  Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta: Gunung Agung).
Subijanto, Profesi Guru Sebagai Profesi Yang Menjanjikan, pada Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan No. 067 tahun ke-13 Juli 2007, (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar