A.
Latar
Belakang
Suatu kelas atau kondisi kelas
sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran
penerimaan suatu materi yang diajarkan akan berjalan dengan efektif atau tidak
berdasarkan suatu kelas ataupun kondisinya yang kondusif atau tidak. Penciptaan
suatu kondisi yang nyaman nan asri merupakan salah satu tugas dari guru ataupun
wali kelas. Kelas yang kondusif akan terciptanya suatu proses pembelajaran yang
efektif. Usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam me-manage
suatu kelas, dapat membuka atau memberi kesempatan pada siswa dan mengembangkan
potensi-potensi maupun kreativitas siswa dalam kegiatan mengelola kelas.
Dalam suatu pembelajaran, tentu
terdapat adanya perkembangan-perkembangan yang dialami oleh siswanya, entah itu
perkembangan yang membuatnya semakin berkembang atau sebaliknya yang bisa
membuatnya menjadi mundur. Hal-hal yang menyangkut tentang siswa baik mengenai
nilainya atau yang lainnya akan dikemas dalam bentuk suatu kegiatan tata usaha
kelas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian guru
2.
Untuk
mengetahui tugas dari seorang guru
3.
Untuk
mengetahui pengertian dari tata usaha kelas
4.
Untuk
mengetahui aspek-aspek dalam kegiatan tata usaha
5.
Untuk
mengetahui jenis-jenis tata usaha kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Guru
I. Pengertian Guru
Dalam proses belajar mengajar, guru
sebagai media atau sumber belajar bagi siswanya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya
atau profesinya) mengajar. Definisi tersebut mencakup makna yang sangat luas,
mengajar apa saja bisa disebut guru. Dalam dunia pendidikan, sebutan guru
dikenal sebagai pendidik dalam jabatan. Pendidik jabatan yang dikenal oleh
banyak orang adalah guru, sehingga banyak orang yang menganggap bahwa pendidik
dengan guru. Sebenarnya banyak spesialisasi pendidik baik dalam arti teoritis
maupun praktisi yang pendidik akan tetapi bukan guru.
Dengan demikian, guru tidak hanya
sekedar seseorang yang berdiri didepan kelas dan menyampaikan bahan materi
ajarnya saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat yang bergerak aktif ,
memiliki jiwa bebas namun kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya
hingga mencapai kedewasaan masing-masing.
Pada dasarnya, semua pihak yang
berusaha untuk memperbaiki orang lain secara islami bisa dikatakan dia seorang
guru. Sehingga siapapun dapat disebut guru, entah itu orang tua, kakak, paman
tokohh agama, tokoh masyarakat ataupun masyarakat luas. Ada beberapa istilah
dalam bahasa Arab yang biasa digunakan sebagai sebutan bagi para guru, yaitu ustadz,
mu’allim, mursyid, murabbi, mudarris, dan mu-addib.
II. Tugas Guru
Pada Undang-Undang Nomor 14/2005
tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa batasan tugas guru
tersebut menunjukkan bahwa sosok guru memiliki peran strategis dalam proses pendidikan,
bahkan sumber daya pendidikan lain yang memadai seringkali kurang berarti jika
tidak disertai dengan kualitas guru yang bermutu. Dengan kata lain, guru
merupakan kunci sukses dan ujung tombak dalam upaya meningkatkan kualitas
layanan dan hasil pendidikan. Maka, tugas utama guru adalah “mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik … “
Guru pada kegiatan proses belajar
mengajar memiliki tugas yang mencakup tugas pedagogis dan tugas administrasi.
Tugas guru pada tugas administrasi meliputi mendidik, mengajar dan melatih anak
didiknya, sedangkan tugas membantu, membimbing dan memimpin anak didiknya
termasuk dalam tugas pedagogis. Guru yang setipa hari bergaul dengan
murid-muridnya akan membantu pertumbuhan dan perkembangan siswanya, tidak hanya
pada intelektual saja tetapi juga pada aspek sikap, perkembangan social atau
emosinya.
Guru harus memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik professional,
maka ia selalu terdorong untuk tumbuh dan berkembang pada sikap atau wawasannya
tidak hanya terfokus pada bidang metari yang diajarkannya. Sehingga guru akan
mengasah lebih kreatif dan inisiatifnya yang tidak langsung berdampak pada
dinamika kelas.
Tugas guru adalah untuk
mempersiapkan generasi manusia yang dapat hidup dan berperan aktif di
masyarakat, sehingga pekerjaan sebagai guru tidak terlepas dari kehidupan
social. Semakin tinggi derajat keprofesionalan seseorang, maka semakin tinggi
pula penghargaan yang diberikan masyarakat. Guru yang ideal atau guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kualitas bermutu. Dari guru yang ideal
akan menghasilkan muda-mudi yang kreatif nan cerdas. HAR. Tilaar mengemukakan
citra guru yang profesional antara lain:
a)
Kepribadian
yang matang dan berkembang
b)
Keterampilan
membangkitkan peserta didik
c)
Penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
d)
Sikap
professional yang terus berkembang secara berkesinambungan.
B.
Tata
Usaha/ Administrasi Kelas
Secara sederhana, kata administasi
beasal dari kata latin yakni “ad” yang berarti “kepada” dan “ministro”
yang memiliki arti “melayani”. Secara bebas, diartikan bahwa administrasi
merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
dikemukakan bahwa administrasi merupakan serangkaian aktivitas/kegiatan guna
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secaa efektif dan efisien.
Tata usaha kelas merupakan segenap
aktivitas-aktivitas catat-mencatat atau lapor-melapor secara sistematis yang
mencakup keterangan-keterangan mengenai tentang kelas. Sepeti contoh mengenai
catatan mengenai perkembangan anak didik atau catatan mengenai keefektifannya
sebagai guru (misalnya: RPP atau silabus bidang studinya, media dan metode yang
digunakannya dalam menyampaikan materinya, dll).
C.
Aspek-Aspek
Kegiatan Tata Usaha Kelas
Inti dari kegiatan-kegiatan seorang
administrator atau tata usaha mencakup 6 pola perbuatan atau fungsi, sebagai
berikut:
1.
Menghimpun
Yaitu kegiatan-kegiatan mencari data atau mengusahakan tersedianya
segala keterangan atau informasi baik yang ada di kelas ataupun di sekolah yang
tadinya belum ada maupun yang sudah ada tetapi belum teratur, sehingga siap
untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
2.
Mencatat
Kegiatan membubuhkan dengan pelbagai peralatan tulis keterangan
yang diperlukan, sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan
disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern maka dapat menggunakan alat-alat
perekam suara.
3.
Mengolah
Yaitu mengerjakan keterangan-keterangan dengan berbagai cara yang
sudah berubah dari semula sehingga lebih mudah untuk difahami dan lebih
berguna.
4.
Menggandakan
Kegiatan memperbanyak suatu data dengan berbagai cara dan alat,
sehingga setiap orang dapat memanfaatkannya guna perkembangan dan kemajuan
kelas sebagai organisasi/unit kerja.
5.
Mengirim
Adlah suatu kegiatan menyampaikan berbagai informasi dari satu
pihak ke pihak yang lainnya dengan menggunakan media lisan atau tertulis
ataupun media lainnya.
6.
Menyimpan
Yang dimaksud adalah suatu usaha menaruh berbagai keterangan atau
data yang sekiranya penting atau berguna di masa mendatang dalam mengelola
kegiatan kelas yang di taruh di tenpat yang aman.
D.
Jenis
Tata Usaha/ Administrasi Kelas
Ada dua jenis tata
usaha/administrasi kelas, yaitu:
1)
Catatan
kelas
Dalam mencatat sebuah data tentu terdapat patokan-patokan yang
perlu diperhatikan dalam system pencatatan yang baik, antara lain:
· Pencatatan harus kumulatif, yaitu memuat mengenai asal-usul atau
riwayat siswa, mulai dari dia memasuki sampai tamat dari sekolah.
· Pencatatan harus data relevan, sesuai dengan kenyataan yang ada.
· Pencatatan harus tahan lama, sehingga daya tahan catatan tidak
mudah rusak dan dapat diperlukan sewaktu-waktu.
· Pencatatan harus ringkas namun lengkap dan jelas.
Adapun macam-macam dari catatan
kelas:
a)
Catatan
mengenai siswa. Catatan ini dibuat guna memberikan bimbingan atau penyuluhan
terhadap siswa, meliputi:
ü Daftar hadir
Daftar presensi/daftar hadir siswa harus diisi setiap hari guna
mencatat keadaan siswa yang masuk atau tidak masuk sekolah, untuk selanjutnya
dihitung presentase absensi pada tiap-tiap akhir bulan.
ü Catatan anecdot
Catatan mengenai peristiwa atau perilaku siswa yang diaanggap
penting dalam suatu situasi baik individual maupun kelompok. Seperti peristiwa
mendapatkan juara lomba atau siswa berkelahi, dll.
ü Catatan pekerjaan siswa
Catatan mengenai hasil atau proses yang di tempuh dari tugas baik
kelompok atau individu. Ada langkah untuk membuat table catatan semacam ini
yakni membuat kolom-kolom vertical dan horizontal. Kolom vertical untuk nama
dan nilai siswa, kolom horizontal untuk tanggalnya.
ü Catatan prestasi belajar siswa
Yaitu catatan berisi daftar nilai yang diperoleh dari ulangan
harian/ulangan umum, nilai tugas kelompok atau individu dan
aktivitas/partisipasi siswa dalam kelas, dll. Daftar nilai setiap mata pelajaran tersebut diolah yang akan
dihasilkan nilai akhir (NA) yang kemudian dimasukkan dalam buku rapor.
ü Catatan hasil tes
Catatan hasil psikotes yang telah dilakukan oleh setiap siswa dalam
kelasnya yang mencakup hasil tes bakat, minat, sikap, intelegensian,
danlain-lainnya.
ü Catatan sosiometri
Merupakan catatatn yang berisi data tentang tingkah laku social dan
hubungan social siswa dengan temannya dalam kelas/sekolah.
Teknik pelaksanaan sosiometri, sebagai berikut:
o Para siswa
diminta untuk memilih satu, dua atau lebih teman yang paling disenanginya.
o Kemudian siswa
menuliskan dilembaran, selanjutnya dikumpulkan untuk ditabulasi dalam matrik
sosiometris.
o berdasarkan
matrik sosiometris, guru melakukan analisis.
Manfaat dari sosiometri:
o dapat memperbaiki struktur
hubungan social para siswa di dalam kelasnya maupun individualnya.
o Menghasilkan situasi belajar yang
nyaman dan sehat diberbagai situasi kelompok.
o Mempelajari/mencari mutu kepemimpinan dalam situasi yang
bermacam-macam.
ü Daftar riwayat siswa
Mencatat daftar riwayat siswa
harus secara kumulatif yakni sejarah dari siswa dari awal masuk sekolah hingga
tamat dari sekolah tersebut. Seperti:
o identitas siswa
o keadaan jasmani/fisik (seperti
kesehatan)
o perkembangan nilai dan sikap
o riwayat pendidikan.
o Nama dan alamat orang tua, dll.
b) Catatan bagi guru
Catatan ini dibuat sendiri oleh
guru, dimana catatatn ini berguna dalam meningkatkan daya efektivitas
pekerjaannya sebagai guru. Catatan bagi guru mencakup:
·
Silabus bidang studynya
·
Persiapan guna mengajar
·
Buku batas pelajaran
·
Laporan kunjungan rumah siswa
·
Kumpulan soal-soal ujian dan tugas siswa
·
Buku daftar nilai siswa
·
Buku agenda guru
·
Buku notula rapat
2)
Laporan
kelas
Laporan kelas ini disusun oleh guru/wali kelas, yang meliputi:
·
Laporan
kepada sekolah, diantaranya:
o
Daftar
presensi siswa
o
Keuangan
kelas
o
Daftar
konduite
o
Buku
induk
o
Daftar
kenaikan kelas
o
Kumpulan
pendaftaran murid baru
o
Inventaris
kelas
o
Buku
klapper
o
Buku
mutasi siswa
o
Data
statistic keadaan siswa.
· Laporan kepada orang tua siswa. Laporan
pendidikan kepada orang tua siswa, sebagai berikut:
o
Laporan
tentang hasil belajar siswa
o
Laporan
tentang perkembangan siswa
o
Dialog
dengan orang tua/wali siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1996. Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada).
Arikunto,
Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada).
Daryanto, H.M. 1998. Administrasi
Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta).
Kosim,
Mohammad. Guru Dalam Perspektif Islam. pada TADRIS Jurnal Pendidikan
Islam Vol. 3 No. 1 2008 (Pamekasan:Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan).
Marland, Michael. 1990. Seni
Mengelola Kelas (Semarang: Dahara Prize).
Muhadjir,
Noeng.2000. Ilmu Pendidikan dan
Perubahan Sosial; Teori Pendidikan Pelaku Social Kreatif (Yogyakarta: Rake Sarasin).
Nawawi, Hadari. 1992. Organisasi
Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta: Gunung Agung).
Subijanto, Profesi Guru Sebagai Profesi Yang Menjanjikan, pada
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan No. 067 tahun ke-13 Juli 2007, (Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar