trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Selasa, 24 Juni 2014

PERANAN WAHYU DAN AKAL DALAM HUKUM ISLAM DAN KARATERISTIK HUKUM ISLAM



A.    Peranan Wahyu Dan Akal Dalam Hukumm Islam
Perbandingan wahyu dan akal termasuk perbandingan Allah dan Manusia. Kedua perbandingan ini sangat tidak seimbang, karena wahyu lebih unggul dibanding akal. Wahyu pasti benar dan akal belum tentu benar. Bila ada akal bertentangan dengan wahyu, maka kebenaran harus ditolak. Dalam arti lain, kebenaran akal yang sesuai dengan kebenaran wahyu lebih diterima daripada kebenran akal yang lain.
1.    Wahyu Diatas Akal
Perbandingan wahyu dan akal berarti pebandingan antara Allah dan manusia. Wahyu jauh lebih unggul dibanding akal. Wahyu pasti benar dan akal belum tentu benar. Jika ada pertentangan dengan akal maka kebenaran akal harus ditolak. Sebaliknya, apabila akal yang sesuai dengan kebenaran wahyu lebih diterima dari pada akal yang lain.
2.    Akal di Atas Wahyu
Asumsi dasar peranan akal adalah kesejahteraan manusia. Peranan penting dalam perubahan sosial adalah akal manusia. Maka dari itu peradaban dari setiap generasi berbeda.

Senin, 23 Juni 2014

TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB



A.  Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.[1] Usaha ini bisa dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Pembelajaran tidak harus diberikan oleh pengajar saja, akan tetapi bisa juga dilakukan oleh setiap orang yang mampu dan memiliki kompetensi dalam mengembangkan suatu pelajaran. Tujuan pembelajaran ini adalah agar menciptakan suatu proses belajar yang bermanfaat, baik itu bermanfaat bagi siswa yang diajar ataupun bagi proses itu sendiri.
Menurut Wotruba and Wright (1975) pembelajaran ini disebut sebagai pembelajaran yang efektif. Ada tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu[2]:
1.    pengorganisasian yang baik,
2.    komunikasi secara efektif,
3.    penguasaan dan antusiasme dalam mata kuliah,
4.    sikap positif terhadap mahasiswa,
5.    pemberian ujiandan nilai yang adil,
6.    keluwesan dalam pendekatan pengajaran, dan
7.    hasil belajar mahasiswa yang baik.

Isu-Isu Kontemporer Islam Kiri



A.Teologi Hasan Hanafi
Menurut Hanafi apa yang dimaksud tauhid bukan merupakan sifat dari sebuah dzat (Tuhan), deskripsi ataupun sekedar konsep kosong yang hanya ada dalam angan belaka, tetapi lebih mengarah untuk sebuah tindakan kongkrit (fi’li); baik dari sisi penafian maupun menetapan (itsbat). Sebab, apa yang di kehendaki dari konsep tauhid tersebut tidak akan bisa dimengerti dan tidak bisa difahami kecuali dengan ditampakkan. Jelasnya, konsep tauhid tidak akan punya makna tanpa direalisakan dalam kehidupan kongkrit.
Perealisasian nafi (pengingkaran) adalah dengan menghilangkan tuhan-tuhan modern, seperti ideologi, gagasan, budaya dan ilmu pengetahuan yang membuat manusia sangat tergantung kepadanya dan menjadi terkotak-kotak sesuai dengan idiologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan dipujanya. Realisasi dari Isbat (penetapan) adalah dengan penetapan satu ideologi yang menyatukan dan membebaskan manusia dari belenggu-belenggu tuhan-tuhan modern tersebut.

Minggu, 22 Juni 2014

Metode Pembelajaran Bahasa Arab di Lembaga Formal Dan Non Formal



A.    Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.[1]
Pembelajaran pada hakikatnya berasal dari kata “belajar” yang dapat diartikan, sebagai upaya mendapatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sikap yang dilakukan dengan mendayakan seluruh potensi fisiologis dan psikologis, jasmani dan rohani manusia dengan bersumber kepada  bahan informasi baik yang berupa manusia, bahan bacaan, bahan informasi, alam jagad raya dan lain sebagainya. Selain itu, belajar juga dapat berarti upaya untuk mendapatkan pewarisan kebudayaan dan nilai-nilai hidup dari masyarakat yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan berkelanjutan.[2]

Teknik Pengumpulan Data Non Tes



1.    Peforment Assesment
Performent assessment atau sering diartikan sebagai penilaian kinerja. Menurut Trepeces (1999) mengartikan bahwa performent assesment adalah berbagai macam tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mangacu pada kemampuan siswa baik psikomotor, afektif, maupun kognitif.[1]
Dengan demikian performent assessment adalah suatu bentuk penilaian dengan memberikan tugas atau aktivitas tertentu yang memiliki makna pendidikan kepada pesera didik.
Dalam suatu teknik pengumpulan data setiap teknik selalu memiliki kelebihan dan kelemahannya. Berikut kelebihan dari penilaian kinerja:

Keinovatifan Guru



A.    Konsep Keinovatifan guru

Menurut Ibrahim, (1988 : 51) inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan. Dengan demikian inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran, ini berarti bahwa inovasi apapun yang tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran tidak patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat menentukan dalam adopsi inovasi pada proses pendidikan/pembelajaran
Menurut Rogers (1995), keinovatifan adalah tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang/kelompok/sistem sosial lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi dibandingkan dengan yang lain.[1] Sedangkan keinovatifan guru adalah bagaimana cara seorang guru tersebut menciptakan hal-hal baru dalam proses pembelajaran, baik itu metode baru ataupun strategi baru.

Minggu, 15 Juni 2014

PENGEMBANGAN KOMPONEN KURIKULUM

A.    Komponen-komponen Kurikulum
Zeis memandang bahwa pengembangan kurikulum harus dimulai dengan menentukan landasan atau azas-azas pengembangannya sebagai fondasinya, selanjutnya mengembangkan komponen-komponen kurikulum. Pengembangan komponen-komponen inilah yang kemudian membentuk sistem kurikulum. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Bagan diatas ini menggambarkan bahwa system kurikulum terbentuk oleh 4 komponen yaitu, komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat hubungannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktifitas dan kegiatan siswa.

Sabtu, 14 Juni 2014

PERUBAHAN BAHASA


A.  Pengertian Perubahan Bahasa[1]
Sebelum membahasa lebih lanjut lebih dulu kita mengetahui tentang apa itu perubahan dan apa itu bahasa. Perubahan merupakan menurut KBBI yaitu peralihan atau pertutakarn. Dapat diartikan perubahan merupakan suatu peralihan atau pertukaran dari suatu yang terlebih dahulu. Sedangkan bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau bisa dikatakan  dengan simbol drai suattu daerah. Jadi perubahan bahasa adalah suatu pengalihan dari bahasa sebelumnya ke bahasa yang baru sesuai dengan perkembangan zaman. Meski tidak tahu apan perubahan itu terjadi tapi banyak bukti yang ada bahwa bahasa telah mengalami perubahan. Buktinya seperti ada pada bahasa inggris. Berikut contoh perubahan bahasa pada bahasa inggris.
1.      Nu sculon herian heofon-rices weard
(Now we must praise heaven-kingdom’s Guardian)

Jumat, 13 Juni 2014

KONSEP DASAR KURIKULUM



A.    Konsep Dasar Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya.[1] Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Dengan adanya program pendidikan tersebut, siswa melakukan berbagai kegiatan, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai denga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.[2] Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut, sekolah / lembaga pendidikikan menyediakan lingkungan pendidikan bagi siwa untuk berkembang. Pengembanagn kurikulum merupakan bagian inti dalam penyelenggaraan pendidikan dan oleh karena itu, pengembangan dan pelaksanaanya harus berdasarkan pada asas-asas pembangunan secara makro. Sistem pembangunan pendidikan dan sistem pengembangan kurikulum seyogyanya sesuai dengan asas-asas sebagai berikut :[3]

Pancasila Sebagai Sistem Etika



A.    Pengertian Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana Syafiie, 1993). Dalam konteks filsafat, etika membahas tentang tingkah laku manusia dipandang dari segi baik dan buruk. Etika lebih banyak bersangkut dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986).
Etika adalah ilmu yang membahas  tentang  bagaimana  dan  mengapa  kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab  dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut :[1]

PENDIDIKAN KARAKTER dan MORAL BANGSA



Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Kecintaan karena sadar bahwa bangsa dan negara dengan empat pilarnya yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik kita, hasil dari perjuangan yang luar biasa. Guna teracapainya jati diri atau karakter yang diharapkan, pemerintah lewat Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan sebuah strategi pendidikan yang menyentuh konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang terbagi menjadi dua yakni pendidikan karakter secara makro dan mikro.
Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain.

Senin, 09 Juni 2014

Kemandirian Guru



A.      Konsep Kemandirian
Menurut Masrun (1986:8) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.[1]
Menurut Herman Holstein kemandirian adalah sikap mandiri yang inisiatifnya sendiri mendesak jauh ke belakang setiap pengendalian asing yang membangkitkan swakarsa tanpa perantara dan secara spontanitas yakni ada kebebasan bagi keputusan, penilaian, pendapat, pertanggung jawaban tanpa menggantungkan orang lain.[2]

Minggu, 01 Juni 2014

Kecerdasan Moral Guru



A.    Pengertian Kecerdasan Moral
Kecerdasan (Intelligence) adalah kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu dan memecahkan problem yang dihadapi. Ciri-ciri umum seseorang memimiliki kecerdasan, yaitu: mampu memahami dan menyelesaikan problem degan cepat, memiliki kemampuan daya ingat yang kuat, kreatifitas tinggi, serta imajinasi yang berkembang.[1]
Kecerdasan moral adalah kemampuan untuk merenungkan mana yang benar dan mana yang salah, dengan menggunakan sumber emosional dan intelektual pikiran manusia. Indikator kecerdasan moral adalah bagaimana seseoarang memiliki pengetahuan tentang moral yang benar dan yang buruk, kemudian ia mampu menginternalisasikan moral yang benar ke dalam kehidupan nyata dan menghindarkan diri dari moral yang buruk.

PROFESIONALITAS GURU



A.     Definisi Guru Profesional
Sebagai pendidik, guru harus professional sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Sitem Pendiidkan Nasional bab IX pasal 39 ayat 2: ”Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabidaian kepada mayarakat, terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi.”
Sebelum mengetahui definisi maupun maksud guru professional, maka perlu mengetahui makna dari guru dan profesi. Kata guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia diartikan dengan orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Profesi diartikan sebagai “bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (seperti keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Sedangkan kata profesional merupakan bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.[1]

Permainan Tabung Mufrodat



Hai hai. . . terima kasih udah mampir diblog dan baca tulisanq yaaa. Kali ini lagi nyoba bikin kreasi media permainan pembelajaran nih, itung2 buat nambah2 pengetahuan, he he he. Disimak langsung ajah yaaa. , .

“Tabung Mufrodat”

A.      Tujuan :

Tujuan permainan ini adallah agar siswa dapat mengelompokkan , mengidentifikasi, atau menambah perbendaharaan kosa kata (mufrodat). Selain itu dapat juga dapat dijadikan alat evaluasi dalam mengasah kemampuan mengingat siswa dalam konteks mufrodat yang telah guru berikan.

Metode Field-Trip Untuk Meningkatkan Maharah Kitabah (Menulis)

PENERAPAN METODE FIELD-TRIP DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB UNTUK MENINGKATKAN MAHARAH KITABAH
SISWA KELAS 2-B DI MADRASAH TSANAWIYAH PESANTREN SATU
ATAP TARBIYATUL MURIDIN PARIJATAH KULON SRONO
BANYUWANGI


BAB I
PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan kemampuan yang diperoleh melalui mengalihkan budaya, ini adalah sesuatu yang diperoleh dari proses pembelajaran dan bukan warisan. Meskipun mereka telah mendapatkan melalui proses pembelajaran, tingkat penguasaan bukan antar individu dalam anggota pelajar. Ada orang yang menguasai kemampuan sangat tinggi dan ada yang menguasai kemampuan sedang.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. semua orang tahu bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Karena pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, dan seharusnya proses pengajaran bahasa berorientasi untuk mencapai keterampilan komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, atau dalam hal pemahaman dan penggunaan.

Politik Dan Etika Administrasi Pendidikan



A.      Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata admistrasi berasal dari kata” ad” dan “ministro”. Ad berarti kepada dan ministro berarti melayani. Jadi administrasi berarti pelayanan atau pengabdian terhadap subyek tertentu, atau bisa diartikan sebagai upaya mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Beberapa ahli mempunyai gambaran tentang pengertian administrasi, misalnya Sondang P. Siagaan, MPA. PhD administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama anatara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.