trima kasih sudah mampir di blog saya dan jangan bosan mampir yaaa

Selasa, 08 Juli 2014

التَعْرِيْفُ بِالنَّفْسِ وَبِالْعَامَلِيْنِ فِي اْلمَدْرَسَةِ (Memperkenalkan Diri dan Profesi di Sekolah)



Materi Kelas VII Semester Ganjil
                التَعْرِيْفُ بِالنَّفْسِ وَبِالْعَامَلِيْنِ فِي اْلمَدْرَسَةِ
(Memperkenalkan Diri dan Profesi di Sekolah)

( أ )
رُشْدِي   : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ.
مُحَمَّدُ   : وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ. مَنْ أَنْتَ ؟
رُشْدِي   : أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ فِى الصَّفِّ السَّابِعِ. هَلْ أَنْتَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ اَيْضًا؟
مُحَمَّدُ   : لاَ، اَنَا طَالِبٌ قَدِيْمٌ فِى الصِّفِّ التَّاسِعِ. مَااسْمُكَ، يَا أَخِيْ ؟
رُشْدِي   : اِسْمِيْ رُشْدِي ، مَااسْمُكَ ؟
مُحَمَّدُ   : اِسمِْي مُحَمَّدُ.

Pancasila Dalam Konteks Masyarakat Islam


Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Indonesia dan pancasila telah memberikan guidance soal relasi agama dan negarasecara universal. Artinya secara eksplesit maupun implicit, pancasila memang telah dirancang untuk mengakomodir segala problematika dan keberlangsungan hidup agama yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kebangsaan dan kenegaraan, baik dimasa lampau atau kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang[1].
Didalam pancasila telah disebutkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang berketuhanan yang maha Esa yang membuktikan bahwa setiap warga Negara andonesia pasti memiliki tuhan (Beragama) dimana salah satunya adalah agama Islam.

PANCASILA DAN PERKEMBANGAN KARAKTER

Pancasila menjadi falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang mencerminkan jati diri dan wujud karakter bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai pancasila seharusnya menjadi pedoman utama dalam hal mendidik anak/para penerus bangsa, yaitu sebagai rujukan dalam pendidikan karakter yang baik. Pancasila yang bermartabatlah yang membentuk keagungan peradaban bangsa Indonesia.
Karakter juga dipahami sebagai seperangkat ciri perilaku yang melekat pada diri seseorang yang menggambarkan tentang keberadaan dirinya kepada orang lain. Penggambaran itu tercermin dalam prilaku ketika melaksanakan berbagai aktivitas apakah secara efektif melaksanakan dengan jujur atau sebaliknya, apakah dapat mematuhi hukum yang berlaku atau tidak (Kurtus, 2009). Walaupun prilaku sering dihubungkan dengan kebribadian, tetapi kedua kata ini mengandung makna yang berbeda. Kepribadian pada dasarnya merupakan sifat bawaan, sedangkan karakter terdiri atas prilaku-prilaku yang diperoleh dari hasil belajar.[1]

Cara Kerja Otak Kita ^_^



Pada hakikatnya, manusia memiliki dua pikiran yang bekerja secara paralel dna saling memengaruhi, yaitu pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind). Menurut Gunawan (dalam Riyadi, 2011), pengaruh pikiran sadar terhadap hidup manusia sebesar 12%, sedangkan pengaruh pikiran bawah sadar adalah 88%. Hal ini berarti bahwa pengaruh kekuatan sadar dan bawah sadar perbandingannya 1 : 9 dalam memengaruhi perilaku, pola piker, sikap dan kebiasaan setiap individu.
Pikiran sadar berfungsi sebagai penyimpan dan pengingat informasi dari setiap peristiwa dan perasaan individu dalam kurun waktu satu setengah jam terakhir (Jaya dalam Riyadi, 2011). Secara lebih rinci, pikiran sadar mempunyai lima fungsi, yaiotu analitikal, rasional, memori jangka pendek, kekuatan kehendak (will power) dan factor kritis (critical factor). Sementara itu, menurut Gunawan (dalam Riyadi, 2011), pikiran bawah sadar terdiri atas dua bagian, yaitu modern memory area (MA) dan primitive area (PA).

METODE HYPNOTEACHING



A.     Pengertian Hypnoteaching
Salah satu metode yang saat ini dikembangkan adalah metode pembelajaran hypnoteaching. Hypnoteaching adalah suatu metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada anak didik.
Hypnoteaching berasal dari dua kata, yaitu hipnos dan teaching. Hipnos berarti mensugesti dan Teaching yang berarti mengajar. Jadi, hypnoteaching adalah usaha untuk menghipnotis atau mensugesti anak didik supaya menjadi lebih baik dan prestasinya meningkat.
Menurut Novian Triwidia Jaya 92010: 41), hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar dan bawah sadar. Sementara itu, menurut Muhammad Noer (2010: 21), dalam hypnoteaching guru bertindak sebagai penghipnotis, sedangkan siswa sebagai suyet (orang yang dihipnotis). Dalam hal ini, guru tidak perlu menidurkan peserta didik dalam memberikan sugesti.