PENERAPAN METODE FIELD-TRIP DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB UNTUK MENINGKATKAN MAHARAH KITABAH
SISWA KELAS 2-B DI MADRASAH TSANAWIYAH PESANTREN SATU
ATAP TARBIYATUL MURIDIN PARIJATAH KULON SRONO
BANYUWANGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada dasarnya, setiap orang memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dan kemampuan yang diperoleh melalui mengalihkan
budaya, ini adalah sesuatu yang diperoleh dari proses pembelajaran dan bukan
warisan. Meskipun mereka telah mendapatkan melalui proses pembelajaran, tingkat
penguasaan bukan antar individu dalam anggota pelajar. Ada orang yang menguasai
kemampuan sangat tinggi dan ada yang menguasai kemampuan sedang.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai
alat komunikasi. semua orang tahu bahwa interaksi dan segala macam kegiatan
dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Karena pentingnya bahasa sebagai
alat komunikasi, dan seharusnya proses pengajaran bahasa berorientasi untuk
mencapai keterampilan komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, atau dalam
hal pemahaman dan penggunaan.
Kegiatan bahasa merupakan
menyampaikan ide atau emosi. Produktivitas kegiatan bahasa terdiri dari dua
jenis fakta berharga dari berbicara dan menulis. Terlepas dari semua yang
terlibat dalam kegiatan produktif, ada perbedaan yang signifikan, yaitu pada
cara yang digunakan. Berbicara menggunakan cara verbal, saat menulis
menggunakan alat tulis. Selain itu, berbicara adalah suatu aktivitas mengambil
dan memberi bahasa pada saat yang sama. Jika pembicaraan sedang saling
berkomunikasi, hal-hal yang tidak ada dalam menulis. Selain itu, menulis
merupakan suatu aktivitas untuk mengalihkanide-ide yang tidak dapat diterima
secara langsung dan dijawab oleh seseorang yang dimaksudkan.
Menulis sebagai suatu kegiatan
bahasa adalah suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan untuk produksi atau
mengungkapkan dari satu bahasa ke pihak lain. Menulis adalah suatu keterampilan
dari keterampilan bahasa yang dipelajari oleh siswa setelah mendengar, membaca
dan berbicara (kalam).
Sebagaimana yang telah diketahui
sampai saat ini, bahwa belajar menulis dilakukan secara tradisional. yaitu
memberikan siswa topic untuk menulis dan siswa melihat contoh kemudian guru
membuat paragraph baik secara langsung atau dengan cara menulis dan melanjutkan
sebelumnya. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya kebenaran yang berarti bahwa
guru tidak menampilkan media yang beragam dari sumber-sumber informasi
pengajaran. Sumber belajar pendamping yang dapat digunakan oleh para guru yaitu
buku pelajaran siswa dan lembar kerja siswa (LKS). Oleh karena itu, suasana
belajar mengajar keterampilan menulis menjadi membosankan dan siswa ikut bosan
saat proses pembelajaran. Selain itu, siswa tidak dapat mengidentifikasi setiap
peristiwa atau gambar apapun dalam pikiran mereka untuk dimasukkan ke dalam
bentuk tertulis atau dengan kata lain kurangnya kemampuan siswa untuk
mengeksplorasi ide-ide. Ketika guru telah menulis judul yang jelas yang
ditentukan.
Fenomena yang sedang terjadi dalam
pembelajaran menulis di sekolah-sekolah pada umumnya menunjukkan hasil yang
buruk pada siswa dalam menulis. Rendahnya tingkat keterampilan menulis bagi
siswa disebabkan factor berikut (1) rendahnya minat siswa, (2) tidak adanya
kembali ke tradisi menulis yang menyebabkan siswa kewalahan ketika mendapatkan
pekerjaan untuk menulis/ penulis, (3) sebagian siswa membutuhkan waktu yang
lama untuk mengeluarkan apa yang ada di pikirannya kemudian dikumpulkan dalam
bentuk tertulis, dan sebagainya.
Berdasarkan pengamatan itu, maka
penulis ingin memberikan solusi alternative dalam pembelajaran menulis sehingga
semua masalah dapat diatasi dnegan menggunakan metode belajar yang tepat dalam
rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis.
Pada akhirnya, peneliti memilih metode yaitu metode belajar “ karyawisata
(Field-Trip)”.
Metode karyawisata adalah perjalanan
atau piknik yang dibuat oleh peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
belajar. Field Trip (kunjungan lapangan) dalam arti pembelajaran memiliki arti
khusus dan bukan sebagai kegiatan periwisata pada umumnya. Field trip ini
berarti kunjungan luar kelas untuk belajar.
Misalnya, mengajak siswa ke balai
desa untuk mengetahui jumlah dan struktur penduduk di desa itu. Jadi, Field
trip yang disebutkan tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak
memerlukan waktu yang panjang. Sebuah perjalanan yang memakan waktu lama dan
tempat yang jauh disebut “ Study Tour”.
Oleh karena itu, belajar menulis
dnegan menggunakan metode ini merupakan menunjukkan siswa pada lingkungan yang
sebenarnya. Metode ini sangat penting karena menghadapkan siswa dengan
peristiwa yang nyata dari dunia yang sebenarnya, lebih realistis dan situasi
nyata yang lebih diandalkan system.
Penelitian ini dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis dengan menggunakan metode
field trip karena kondisi siswa dalam mendapatkan sumber menulisnya tidak
berjalan dengan harapan. Selain itu, penulis menganggap bahwa metode belajar
mengajar metode yang digunakan oleh guru yaitu metode berbicara dan media
contohnya tidak menunjukkan perubahan pada hasil belajar siswa dalam menulis.
Dan masalah lainnya menimbulkan anggapan negative bagi siswa terhadap materi
menulis, karena metode yang digunakan menunjukkan kebosanan dan kebingungan.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang masalah yang disebutkan, maka peneliti mengemukakan permasalahan pada
penelitian yaitu:
1)
Bagaimanakah
penerapan metode Field-Trip pada pembelajaran menulis pada siswa kelas Dua
(VIII) di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Satu Atap Tarbiyatul Muridin ?
2)
Bagaimanakah
permasalahan-permasalahan penerapan metode Field-Trip ?
3)
Apakah
ada pengaruh penerapan metode Field-Trip ?
3.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang peneliti
kemukakan pada penelitian ini yaitu:
1)
Untuk
mengetahui bagaimanakah penerapan metode Field-Trip pada pembelajaran menulis
pada siswa kelas Dua (VIII) di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Satu Atap
Tarbiyatul Muridin ?
2)
Untuk
mengetahui masalah apa yang ada pada penerapan metode ini ?
3)
Untuk
mengetahui adanya pengaruh penerapan metode Field-Trip yang mungkin untuk
meningkatkan hasil pembelajaran menulis pada siswa kelas Dua (VIII) di Madrasah
Tsanawiyah Pesantren Satu Atap Tarbiyatul Muridin ?
4.
Manfaat
Penelitian
1)
Manfaat
Teori
Manfaat menggunakan penelitian ini, seperti berikut:
a)
Untuk
mengembangkan dan meningkatkan ilmu dan pengetahuan di bidang pendidikan
khususnya pada pengajaran keterampilan menulis.
b)
Untuk
meningkatkan ide-ide dan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis.
2)
Manfaat
Penelitian
a)
Untuk
siswa
· Dapat membantu dan memudahkan siswa untuk menemukan ide-ide dalam
menulis.
· Dapat membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
· Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
b)
Untuk
peneliti
· Penerapan teori yang diperoleh oleh peneliti
· Meningkatkan keahlian peneliti yang terkait dengan pembelajaran
menulis.
5.
Definisi
Operasional
Untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas mengenai istilah yang digunakan pada judul penelitian ini, hal ini
diperlukan untuk menentukan pemahaman judul yang tertera, yaitu:
1)
Penerapan
Penerapan adalah suatu kegiatan
mengimplementasi sesuatu atau dengan kata lain mempraktekkan, penerapan berasal
dari kata طيق - يطبق - تطبيقا . Penerapan
merupakan seseorang yang menggunakan suatu cara yang diinginkan dalam
mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi dalam melakukan sesuatu. Penerapan
pada pembahasan ini yaitu penerapan metode pembelajaran.
2)
Metode
Yaitu suatu cara kerja yang
digunakan secara menerus untuk memudahkan aktivitas dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
3)
Field-Trip
(karyawisata)
Field-Trip adalah perjalanan yang
dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Sementara
Field trip (berkunjung langsung) bermakna belajar khusus bukan sebagai kegiatan
pariwisata pada umumnya. Karyawisata (Field-Trip) berarti berkunjung keluar
kelas sekolah untuk belajar.
Dengan kata lain, karyawisata
(Field-Trip) merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh siswa pada
kunjungan tempat tertentu atau obyek luar sekolah untuk belajar sesuatu yang
seperti itu atau penyelidikan pertunjukan pada pabrik sepatu, bengkel mobil,
perdagangan dan lain-lainnya.
4)
Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk
mengungkapkan ide-ide dan yang dilihatnya melalui bahasa perantara.
6.
Hipotesa
(Hipotesis Penelitian)
Hipotesa atau hipotesis seputar
diskusi pada penelitian ini, seperti berikut ini:
1)
Hipotesis
Alternatif (Ha)
Menunjukkan adanya hubungan antara variabel (X) dengan variabel
(Y). Hipotesis alternative pada penelitian ini yaitu adanya pengaruh penerapan
metode karyawisata (Field-Trip) pada pengajaran bahasa Arab untuk meningkatkan
kemampuan menulis pada siswa kelas 2-B di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Satu
Atap Tarbiyatul Muridin Parijatah Kulon – Srono – Banyuwangi.
2)
Hipotesis
Nol (Ho)
Menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel (X) dengan
variabel (Y). Hipotesis Nol pada penelitian ini yaitu ketiadaan pengaruh
penerapan metode karyawisata (Field-Trip) pada pengajaran bahasa Arab untuk
meningkatkan kemampuan menulis pada siswa kelas 2-B di Madrasah Tsanawiyah
Pesantren Satu Atap Tarbiyatul Muridin Parijatah Kulon – Srono – Banyuwangi.
7.
Garis
Besar Isi Penelitian
Pada penulisan penelitian ini,
penulis membaginya menjadi empat bab, seperti dibawah ini:
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang,
permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi judul,
hipotesis penelitian dan langkah penelitian.
BAB II : Teori Dasar dan termasuk tiga kelompok.
Kelompok pertama: metode field trip yang termasuk didalamnya: pengertian metode
field trip, definisi penerapan metode field trip, manfaat metode field trip,
tujuannya, kelebihannya dan kekurangannya, kemudian kelompok kedua:
keterampilan menulis dan memuat seperti berikut: pengertian keterampilan
menulis tujuannya, jenis-jenis menulis dan factor yang mempengaruhi penulisan
dan belajar menulis. Dan di kelompok ketiga yaitu pengaruh penerapan metode
field trip untuk meningkatkan kemampuan menulis.
BAB III : Penelitian langsung dan analisis hasil
penelitian. Pada bab ini ada dua kelompok yaitu kelompok pertama mengenai
selayang pandang sekolah yang memuat sejarah pendirian sekolah, sarana
penunjang pada kegiatan belajar mengajar, keadaan sekolah dan keadaan murid.
Dan di kelompok kedua menunjukkan data dan hasil penelitian.
BAB IV : Penutup. pada bab ini berisi ringkasan
dan saran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar