A.
Pengertian Perubahan Bahasa[1]
Sebelum membahasa lebih lanjut lebih dulu kita mengetahui tentang
apa itu perubahan dan apa itu bahasa. Perubahan merupakan menurut KBBI yaitu
peralihan atau pertutakarn. Dapat diartikan perubahan merupakan suatu peralihan
atau pertukaran dari suatu yang terlebih dahulu. Sedangkan bahasa adalah
sebagai alat komunikasi atau bisa dikatakan
dengan simbol drai suattu daerah. Jadi perubahan bahasa adalah suatu
pengalihan dari bahasa sebelumnya ke bahasa yang baru sesuai dengan
perkembangan zaman. Meski tidak tahu apan perubahan itu terjadi tapi banyak
bukti yang ada bahwa bahasa telah mengalami perubahan. Buktinya seperti ada
pada bahasa inggris. Berikut contoh perubahan bahasa pada bahasa inggris.
1.
Nu sculon herian heofon-rices weard
(Now
we must praise heaven-kingdom’s Guardian)
2.
Metodes meahte
and his mod-ge panc
(the
creator’s might and his mud-plans)
Contoh berikut adalah bahasa inggris pertengahan, yang digunakan
sekitar 1100 sampai 1500, dikutip dari The Canterburry Tales karya Chaucer.
1.
Whan that Aprille withhis shoures soate
(when
April with its sweet showers)
2.
The drought of march hath parced to teh roo
(the
drought of march has pierced to the root)
Berikut adalalah bahasa inggris dari masa menjelang zaman pujangga
shakespeare
1.
Know ye this man?
( Do
you know this man)
2.
Why sings he so loud?
(why
does he sing so loud?)
Selanjutnya
adalah contoh bahasa inggris drai abad 16, yang dianggap sebagai awal permulaan
bahasa inggris modern, dikutip dari Shakespeare
1.
The summoning of Evermen called it is
2.
That of our livea and endeing shows
3.
How transitory we be all day
Beberapa contoh diatas telah menunjukkan telah terjadi perubahan
dalam sejarah perkembangan sejarah dalam perkembanagn bahasa inggris. Akan
tetapi proses perubahan tersebut tidak dapat diamati.
B.
Macam-macam
Perubahan Bahasa
1.
Perubahan Fonologi[2]
Perubahan fonologi yaitu perubahan yang berpusat pada bunyi. Bila
anda mengenal bahasa inggris modern dengan baik, tentu anda tahu bunyi velar
verkatif /x/ tidak ada sistem bunyi bahasa inggris. Padahal dalam bahasa
inggris kuno bunyi itu ada. Ini menjadi bukti adanya perubahan, yaitu yang tadi
ada menjadi tidak ada. Kata <night> dulu dilafalkan [nixt], kata
<drougt> dulu dilafalkan [druxt], dan kata <saw> dulu dilafalkan
[saux]. Hilangnya bunyi [x] yang ada dalam bahasa inggris kuno, dalam beberapa
kasus memang menjadi hilang seperti pada kata <nigth> dan <light>;
dalam beberapa kasus [x] menjadi [k]. Misalnya pada kata [elk], yang dalam
bahasa inggris kuno ditulis oleh <eolh> dan dilafalan [elx]; dan dalam
kasus yang lain [x] itu menjadi [f] seperti pada kata <rought> dan kata
<though>.
Perubahan fonologis bahasa inggris ada juga yang berupa penambhan
fonem. Bahasa inggris kuno dan pertengahan tidak mengenal fonem /z/. Lalu
ketika terserap kata-kata seperti azure, measure, rouge dari bahasa Perancis,
maka fonem /z/ tersebut ditambahkan dalam sistem fonologi bahasa Indonesia
dapat kita lihat. Sebalum berlakunya EYD, fonem /f/, /x/, dan /s/ sebelum
dimasukkan dalam khazanah fonem bahasa Indonesia; tetapi kini ketiga fonem itu
dalam menjadi bagian dalam khzanah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia lama hana
mengenal empat pola silabel, yaituV, VK, KV, dan KVK; tetapi kini pola KKV,
KKVK, KVKK telah pula menjadi pola silabel dalam bahasa Indonesia.
2.
Perubahan Morfologi[3]
Pada perubanahan
morfologi ini mengacu pada proses pembentukan kata. Misalnya, dalam bahasa
Indonesia ada proses penasalan dalam proses pembentukan kata denan perfiks me-
dan pe. Kaidahnya adalah sebagai berikut.
a.
Apabila kedua
perfiks itu didimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsosnan /l/, /r/, /w/,
dan /y/ tidak ada terjadi penasalan.
b.
Kalau
diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsosnan /b/ dan /p/ diberi nasal
/m/.
c.
Bila diimbuhkan
pada kata yang dimulai dengan konsonan /d/ dan /t/ diberi nasal /n/.
d.
Kalau
diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /s/ diberi nasal /ny/ dan
apabila diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsosnan /g/, /k/, /h/, dan
semua vokal diberi nasal /ng/.
Kaidah ini menjadi agak susah diterapkan setelah bahasa Indonesia
menyerap kata-kata yang bersuku sat dari
bahasa asing, sperti kata sah, tik, dan bom. Menurut kaidah diatas kalau ketiga
kata itu diberi perfiks me- dan pe- tenteu bentuknya harus menjadi menyah
(kan), menik, dan mebom; dan penyah, penik, dan pembom. Tetapi dalam kenyataan
berbahasa yang ada adalah bentuk mensah (kan) atau mengesah (kan), mentik atau
mengetik, membom atau mengebom; dan dengan pefiks pe- menjadi pengesah,
pengetik, dan pembom menjadi pengebom. Jadi jelas dari data tersebut telah
terjadi penyimpangan kaidah, dan munculnya alomorf menge- dan penge-. Kini dua
alomorf tersebut diakui sebagai alomorf bahasa Indonesia untuk morfem me- dan
pe-.
3.
Rubahan
Sintaksis[4]
Perubahan ini
mengacu pada kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain
sebagai suatu satuan ujaran. Kaum Puris DI Amerika pernah heboh dengan
munculnya sebuah iklan yang berbunyi, “Winston tastes good like a cigarette
should”. Mereka mengatakan iklan itu sangat jelek, sebab katanya ada kaidah
dalam bahasa inggris bahwa kata like hanya bisa didikuti oleh sebuah nominal,
dan tidak dapat digunakan sebagai konjungsi untuk mengantarkan kalimat sisipan
(embaded sentence). Dengan adanya hal
tersebut terjadi perbedaan dua pendapat. Dimana penutur bahasa Iggris itu
secara gramatikal sudah benar. Tetapi menurut kaum Puris yang benar adalah
“Winston tastes good as a cigarette should”. Contoh lain dalam bahasa inggris
kuno yang tidak memperhatikan urutan kata dalam menyatakan subyek atau obyek.
a.
Se man slok
thone kyning
b.
Thone yning
slok se man
c.
Se man thone
kyning slok
d.
Thone kyning se
man slok
e.
Slok se man
thone kyning
f.
Slok thone
kyning se man
Se adalah artikel definit yang hanya digunakan untuk nomina subyek,
dan thone adalah artikel definit yang hanya dapakai untuk nomina objek. Jadi
karena adanya artikel se dan thone itu, maka mana nomina yang menjadi subjek
dan mana yang menjadi objek sudah tertentu, tanpa perlu memperhatikan urutannya.
Berrikut terjemahan dalam bahasa inggris modern.
a.
The man slew
the king
b.
The king slew
the man
c.
The man the
king slew
d.
The king the
man slew
e.
Slew the man
the king
f.
Slew the man
the king
4.
Perubahan
Kosakata[5]
Perubahan
kosakata dapat berarti bertambhanya kosakata baru, hilangnya kosakata lama, dan
berubahnya makna kata. Kata-kata yang diterima drai bahasa lain disebut kata
serapan atau kata pinjaman. Proses penyerapan atau peminjaman ada yang
dilakukan secara langasung dan tidak. Yang secara langsung yaitu kata festa
dari bahasa Prancis pertengahan yang secara langsung diserap oleh bahasa
Inggris pertengahan, yang menjadi feast dalam bahasa Inggris modern. Sebaliknya
kata kata algebra dipinjam dari bahasa Spanyol, yang menyerap pula dari bahasa
Arab. Kata kasus dalam bahasa inggris adalah pinjaman langsung dari bahasa
latin; tetapi kata kes dalam bahasa Malaysia meminjamnya dari bahasa Inggris.
Perubahan
kosakata selain dengan penyerapan ada juga dengan cara proses penciptaan.
Misalnya kata jell-O dari gel, dan kata frigidaire dari frigid plus air.
Pemendekan kata dari kata yang panjang dapat juga membentuk kosakata baru,
seperti nark untuk narcotics agent, tec atau dick untuk detectiv, dan teach
untuk teacher. Disamping bentuk
kependekan kata banyak bentuk yang disebut akronim, yaitu kata yang terbentuk
dari huruf-huruf serangkaian kata, seperti NASA, UNESCO dan lain-lain. Dalam
bahasa Indonesia banyak juga kita jumpai yang berbentuk akronim seprti abri,
hankam, tilang, tabanas dab menwa. Selain penggabungan dua kata atau lebih
banyak pula digunakan untuk penciptaan kata-kata baru, dalam bahasa Inggris ada
afternoon, highball dan moreover. Dalam bahasa Indonesia seperti matahari,
hulubalang dan kakailima. Selain gabungan utuh seperti diatas, ada juga
gabungan yang disertai dengan penyingkatan. Contohnya, smog (smoge+fog), motel
(motor+hotel). Dalam bahasa Indonesia juga ada yaitu, pasaraya (pasar+raya),
keretapi (kereta+api), dan sumbangsel (sumatra+bagian+selatan).
5.
Perubahan
Semantik[6]
Perubahan
semantik yang umum adalah berupa
perubahan pada makna butir-butir leksikal yang mungkin berubah total, meluas
atau juga menyempit. Berubah total maksudnya secara keseluruhan berubah.
Misalnya kata bead dalam bahasa Iggris artinya bermakna ‘doa, sembahyang’,
tetapi kini bermakna ‘tasbih, butir-butir tasbih’; kata knight aslinya bermakna
‘pemuda’, tetapi kini bermakna ‘ksatria’. Dalam bentuk bahasa Indonesia juga
dapat kita temui antara lain; kata pena, dulu bermakna ‘bulu (angsa)’, tetapi
kini berarti ‘alat tulis bertinta’; ceramah dulu bermakna ‘cerewet, banayak cakap’, tetapikini mnegenai
uraian mengenai satu bidang ilmu; kata seni dulu berarti ‘air kencing’,tetapi
kini berarti ‘karya yang bernilai halus’ (jadi, sepadan dengan kata inggris art
atau kata belanda kunts); dan kata canggih dulu bermakna
‘banyak omong, bawel’ tetapi sekarang digunakan sebagai padanan kata Inggris sophisticated.
Perubahan makna
yang sifatnya meluas (broadening), maksudnya, dulu kata tersebut hanya
memiliki satu makna, tetapi dimasa sekarang kata tersebut memiliki lebih dari
satu makna. Sebagaimana kata ‘papan’ dalam bahasa Indonesia mulanya hanya
bermakna ‘lembaran kayu tipis’, tetapi pada masa sekarang juga bermakna
‘perumahan’ (seperti dalam rangkaian kata sandang,pangan dan papan
dengan arti ‘pakaian, makanan, dan perumahan’).
Perubahan makna
yang menyempit, artinya jika pada mulanya kata itu memiliki makna luas, tetapi
kini menjadi lebih sempit maknanya. Sebagaimana kata sarjana dalam
bahasa Indonesia pada mulanya bermakna ‘orang cerdik’ tetapi pada era sekarang
bermakna ‘orang yang sudah melewati masa wisuda’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar